Jika belum bisa diproses maka akan difiksassi agar jaringan bisa optimal untuk diproses.
Baca Juga: Tim Forensik Periksa Beberapa Luka yang Diklaim Keluarga Terdapat Pada Jasad Brigadir J
Tahapan kedua setelah sampel jadi potongan, terkadang di satu titik yang ingin kita periksa belum terbaca.
Dokter patologi dan anatomi terpaksa harus dilakukan pemotongan kembali, pemrosesan kembali dan baca ulang lagi.
"Ini yang membutuhkan waktu," ujar Ade.
Ade menambahkan sampel post mortem punya banyak kesulitan. Tidak hanya pada jenazah yang sudah dimakamkan lanjut seperti almarhum Brigadir J, namun pada jenazah segar memiliki pertimbangan lain untuk diteliti.
Baca Juga: Soal Autopsi Brigadir J, Tim Forensik Pastikan Bekerja Secara Independen dan Imparsial
Terkadang sampel bagian luar sudah difiksasi dengan baik, tetapi di bagian dalam belum sehingga perlu fiksasi sehari semalam sebelum diteliti.
Meski sampel sudah dipotong pun tim juga harus mencari bagian yang representatif untuk disesuaikan dengan tujuan yang tim ingin teliti dan diinginkan.
"Seperti yang kita cari, kita ingin tahu. Sampel-sampel ini intravitalitas luka kita harus cari apakah betul luka yang terjadi sebelum kematian atau memeng tidak ada tanda-tanda intra vital artinya juga tidak ada perlukaan di sana," ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.