Mereka berharap biaya yang dikeluarkan sepadan dengan layanan yang diterima dan tidak memberatkan jamaah.
Kedua pihak, kata Hilman, sepakat untuk membahas lebih terperinci soal biaya yang ditetapkan dan untuk keperluan apa saja.
Malaysia sendiri memberangkatkan 14.600 orang jemaah haji dari total kuota normal 31.000 dan Indonesia memberangkatkan 100.051 orang dari kuota normal 200.000.
Baca Juga: Politikus PKS: Pemerintah Harus Layangkan Surat Keberatan ke Arab Saudi soal Paket Masyair Haji
Baca Juga: Biaya Masyair Naik 300 Persen, Kemenag Kekurangan 1,5 Triliun
Hal senada disampaikan oleh Ketua Tabung Haji Malaysia Syed Saleh.
"Kita telah buat perbincangan awal terkait biaya haji. Kita sepakat untuk menindaklanjuti perbincangan ini tentang bagaimana menangani kenaikan biaya agar tidak membebani jemaah di masa mendatang," kata dia.
Terkait kenaikan biaya masyair, Syed Saleh mengaku bahwa layanan tahun ini lebih baik, tapi biaya itu mahal.
Dia menilai perlu diteliti lebih lanjut terkait kenaikan biaya masyair itu dan peruntukannya.
"Pengumuman haji tahun ini mendesak. Kita tidak banyak waktu untuk berdiskusi. Ke depan dengan waktu lebih panjang kita bisa berdiskusi terkait untuk apa saja yang diberikan terkait kenaikan biaya," kata Syed Saleh.
Kedua pihak berencana menggelar pertemuan lanjutan untuk menjajaki kerja sama agar pelayanan haji makin baik di masa mendatang.
Pertemuan itu juga dihadiri oleh Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Arsad Hidayat, Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam, Kepala Daerah Kerja Mekkah Mukhammad Khanif dan pejabat lainnya.
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.