JAKARTA, KOMPAS.TV – Jemaah haji yang pulang dari tanah suci Mekkah tidak perlu melakukan karantina mandiri selama dua minggu, tetapi cukup lima hari.
Hal itu disampaikan oleh Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman kepada Kompas.com, Selasa (19/7/2022).
Dicky beranggapan, karantina ini dibutuhkan untuk mencegah penularan penyakit menular, termasuk Covid-19.
"Yang bersangkutan ini karantina. Tidak usah sampai 2 minggu, 5 hari sudah cukup dan sekaligus yang bersangkutan istirahat dulu juga," kata Dicky.
Dicky menambahkan, Pusat Kesehatan Haji Kemenkes perlu mengoordinasikan masa karantina mandiri ini kepada para jemaah sebelum kembali ke kota masing-masing.
"Diberitahu bahwa enggak boleh dulu hajatan atau apa, di rumah dulu dan meminimalisir kontak sembari puskesmas atau dinkes setempat memantau dan dilapori kondisi-kondisinya," ucap Dicky.
Baca Juga: 7 Jemaah Haji Positif Covid-19 Sepulang dari Tanah Suci
Karantina ini, kata dia, melengkapi observasi kesehatan yang dilakukan pemerintah kepada para jemaah haji setibanya di Indonesia.
Dalam observasi tersebut, jemaah akan diperiksa suhu serta pengecekan lainnya di debarkasi untuk melihat tanda dan gejala penyakit.
Jika terdapat jemaah dengan gejala demam atau menunjukkan potensi penyakit menular, maka jemaah perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut melalui tes PCR.
Sumber : kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.