Peta Sebaran Omicron BA.5 di RI
Baca Juga: Omicron Subvarian Baru BA.2.75 Terdeteksi, Kemenkes: Masyarakat Waspada!
Lebih lanjut, Reisa menuturkan subvarian yang juga menjadi penyebab kenaikan kasus di berbagai negara di dunia ini memiliki gejala yang lebih ringan dibanding varian Delta.
"Kebutuhan perawatan di rumah sakit jauh lebih rendah di banding varian sebelumnya," ujarnya.
Sementara untuk keterisian ruma sakit Covid atau BOR sampai 13 juli 2022, lanjut dia adalah sebesar 3,22 persen.
"Meski terbilang cukup rendah tapi kenaikan kasus sudah terjadi sejak bulan lalu," ujarnya.
Ia menyebut, pada 23 Juni 2022, BOR tercatat 2,03 persen, maka dapat disimpulkan per 13 Juli, angka keterpakaian tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19 secara konsisten mengalami kenaikan 0,31 persen selama sepekan terakhir.
"Dengan demikian, kita harus tetap waspada dan berkaca dari fakta yang terjadi di RI selama pandemi,di mana secara historis, kenaikan jumlah kasus positif dan kasus aktif biasanya terjadi dua hingga empat minggu pasca diidentifikasinya varian baru yang muncul," ujarnya.
Bahkan, lanjut dia, prediksi telah dilakukan Kemenkes di mana puncak kenaikan kasus diperkirakan pada minggu ketiga atau keempat bulan Juli, dengan jumlah kasus diprakirakan 20 ribu per harinya.
Baca Juga: Perhimpunan Dokter Paru Ungkap Gejala Dominan Omicron BA.4 dan BA.5, Apa Saja?
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.