Untuk mendukung suksesnya sosialisasi dan masa transisi pembelian minyak goreng curah rakyat menggunakan aplikasi PeduliLindungi, pemerintah mengimbau kepada pengecer untuk mencetak QR Code PeduliLindungi.
QR Code tersebut dapat diakses melalui Simirah 2.0 atau PUJLE. Setelah dicetak, pengecer dapat menempel QR Code tersebut di lokasi jualan.
Selama sosialisasi dan masa transisi, pemerintah akan terus mengembangkan aplikasi PeduliLindungi agar dapat menjadi alat pengawasan dan kontrol distribusi minyak goreng dengan maksimal.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kenaikan harga minyak goreng di pasaran.
Luhut bilang, pemerintah terus melakukan upaya untuk menemukan keseimbangan antara target sisi hulu dan hilir dalam pengendalian minyak goreng.
Dia juga mengatakan, harga minyak goreng di Jawa dan Bali sudah turun hingga mencapai Rp14.000 per liter.
"Saat ini harga minyak goreng telah mencapai Rp14.000 per liter di Jawa-Bali, sehingga kebijakan di sisi hulu dapat kita mulai relaksasi secara hati-hati untuk mempercepat ekspor dan memperbaiki harga Tandan Buah Segar (TBS) di tingkat petani," papar Luhut.
Baca Juga: Anggota DPR PDIP Kritik Beli Minyak Goreng Pakai Aplikasi: Ribet dan Bakal Bikin Gaduh
Selanjutnya, pemerintah akan mendorong penyesuaian harga minyak goreng curah di luar Jawa-Bali yang saat ini masih belum sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).
Luhut juga meminta Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk mempercepat pelaksanaan program minyak goreng kemasan rakyat (MinyaKita).
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.