JAKARTA, KOMPAS.TV - Menpan RB Tjahjo Kumolo meninggal dunia. Seluruh pihak mengenal politisi senior PDI Perjuangan (PDIP) ini sebagai seorang yang rendah hati.
Wartawan senior Budiman Tanuredjo memiliki kenangan tersendiri terhadap almarhum Tjajo Kumolo. Sebagai politisi dan menteri, Tjahjo dikenang sebagai sosok rendah hati dan memiliki komitmen yang tegas.
Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas itu mengaku sudah mengenal Tjahjo sejak 1990. Kala itu Tjahjo menjabat Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) periode 1990-1993.
Baca Juga: Tjahjo Kumolo Meninggal, JK: Beliau Sudah Mengabdikan Diri kepada Negara dengan Sangat Baik
"Pada tahun 1992, saat gencar dilakukan doa politik untuk Presiden Soeharto, Tjahjo Kumolo sebagai Ketua Umum KNPI berani menyuarkan sikapnya dengan Orde Baru," ujar Budiman mengenang Tjahjo Kumolo, Jumat (1/7/2022).
Tak hanya itu, Budiman menilai Tjaho merupakan salah satu politisi yang berkomitmen dalam perjuangan.
Almarhum, sambung Budiman, menolak model-model kultus individu dengan cara-cara halus.
Di sisi lain, Tjahjo dapat menempatkan diri sebagai seorang sahabat yang dekat dengan wartawan.
Baca Juga: Kemenpan RB Siapkan Penerimaan Pegawai Baru Khusus Orang Asli Papua, Harus Terlaksana 2022
Tjahjo tak segan berdiskusi wartawan dengan suasana santai. Saking dekatnya Tjahjo kadang mengajak diskusi sembari ngopi bareng.
"Mas Tjahjo, sosok politisi tulen dan punya komitmen pada rakyat dan bangsanya," ujar Budiman.
Budiman menyatakan atas ketegasan dan sifat rendah hati, tidak salah karier Tjahko terus melejit. Menjadi anggota DPR beberapa periode, dan menjabat dua menteri di era Presiden Jokowi.
Baca Juga: Tjahjo Kumolo Meninggal, Sespri: Kemenpan-RB Kehilangan Pemimpin yang Perhatian dan Baik
"Mas Tjahjo adalah sosok politisi dan menteri yang humble. Saya mulai mengenalnya sejak Mas Tjahjo sebagai Ketua Umum KNPI 1990-1993. Orang yang sangat mudah diakses wartawan," ujar Budiman.
Tjahjo Kumolo merupakan tokoh senior dalam politik maupun pemerintahan. Tjahjo masuk di pemerintahan dan menjabat sebagai menteri sejak 27 Oktober 2014.
Dalam Kabinet Kerja pemerintahan Presiden Joko WIdodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Tjahjo dipercaya memimpin Kementerian Dalam Negeri dan Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) mulai 27 Oktober 2014 hingga 20 Oktober 2019.
Dalam perjalanannya, Tjahjo menjadi salah satu menteri yang tidak diganti oleh Presiden Jokowi.
Baca Juga: Sebelum Masuk RS, Almarhum Tjahjo Kumolo sempat Melakukan Lawatan Kerja ke Sejumlah Negara
Ia juga pernah menjabat pelaksana tugas (Plt) Menteri Hukum dan HAM pada 1-23 Oktober 2019 serta pernah menjadi Menteri Pertahanan ad interim pada 5-9 Februari 2019.
Tjahjo menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) sementara saat Menhan Ryamizard Ryacudu melakukan perjalanan dinas ke luar negeri.
Pada periode kedua pemerintahan Presiden Jokowi, Tjahjo dipercaya memimpin Kemenpan RB di Kabinet Indonesia Maju sejak 23 Oktober 2019.
Di luar pemerintahan, Tjahjo pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Kepolisian Hukum dan HAM RI.
Baca Juga: Tjahjo Kumolo Tegaskan ASN Wajib Pindah ke IKN Nusantara: Kalau Enggak Mau, Ya Keluar
Pada 1988, Tjahjo menjabat sebagai pengurus Pleno Dewan Harian Nasional 45, Anggota Dewan Film dan Anggota IDF Bappenas RI.
Tjahjo Kumolo meninggal di RS Abdi Waluyo, Jakarta setelah dua pekan terkahir mendapat perawatan intensif.
Politisi PDIP ini tutup usia di umur 64 tahun sekitar pukul 11.00 WIB, Jumat (1/7/2022).
Rencananya jenazah akan dimakamkan di TMPN Kalibata, setelah disalatkan di Masjid Kemenpan RB.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.