Ketika itu, Yuli menuturkan, pihak manajemen mendapat laporan dari pelayanan pelanggan (customer service) terkait permasalahan tersebut.
"Jadi memang pada hari itu, tanggal 23 Juni, dari pihak manajemen sangat terkaget-kaget, kenapa yang dimunculkan nama itu, Muhammad dan Maria," ujar Yuli.
Setelah itu, pihak manajemen langsung meminta agar unggahan tersebut dihapus. Ia juga menegaskan, pihaknya tidak pernah menamai minuman atau botol dengan nama-nama tertentu.
Baca Juga: Merasa Dirugikan atas Promosi Minuman Alkohol Bernada SARA, Holywings Lakukan Pendalaman Internal
Ke depannya, Yuli mengatakan, pihak manajemen Holywings berjanji untuk lebih teliti dan cermat terkait promosi termasuk di media sosial agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Sebelumnya, unggahan promosi minuman beralkohol dari Holywings memicu kontroversi setelah viral di media sosial.
Dalam promosi itu, disebutkan bahwa mereka yang bernama Muhammad dan Maria bisa mendapatkan satu botol minuman beralkohol gratis tiap Kamis dengan syarat membawa kartu identitas.
Holywings Indonesia kemudian menyatakan permintaan maaf terbuka soal promosi minuman beralkohol gratis tersebut.
Baca Juga: Bapenda DKI Jakarta Benarkan Holywings Hanya Bayar Pajak Restoran Bukan Tempat Hiburan
Kepolisian pun telah menetapkan enam staf Holywings sebagai tersangka. Mereka dijerat dengan Pasal 16 Ayat 1 dan 2 UU ITE, Pasal 156 a KUHP, Pasal 28 Ayat 2 UU ITE, dan Pasal 55 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.