Baca Juga: Peneliti BRIN Sebut Hilal Sore Ini Sangat Tipis, Penetapan Iduladha 2022 Bisa Berbeda
"Tentunya hal seperti ini adalah sesuatu yang biasa, tapi janganlah perbedaan itu sampai menjadikan perpecahan, hendaknya kita saling menghormati adanya perbedaan itu," jelasnya.
Terkait puasa Arafah, ia mengatakan, umat Islam tidak perlu bingung. Puasa Arafah bisa dilaksanakan pada Jumat atau Sabtu, karena belum ditetapkan sebagai Hari Raya Iduladha 1443 Hijriah.
"Kalau terjadi perbedaan ahli hisab, maka putusan hakim, dalam hal ini Menteri Agama yang harus ditaati. Tapi kami tidak melarang saudara-saudara kita yang hendak melaksanakan hari raya pada 9 Juli 2022, saudara-saudara kita dari Muhammadiyah atau lain-lainnya," tegas Abdulah.
Intinya, kata Abdulah, MUI mengimbau semangat hari raya kurban harus diwujudkan dalam kehidupan umat Islam dengan membantu orang-orang miskin dan dhuafa.
"Perbanyaklah sedekah, perbanyaklah perbuatan-perbuatan baik yang di antaranya adalah berpuasa, berdzikir, bertasbih, dan melaksanakan amal kebaikan lain," imbuhnya.
MUI juga mengimbau umat Islam menjaga persatuan dan kebersamaan dalam membangun bangsa dan negara Indonesia.
Baca Juga: Kapan Iduladha 2022? Simak Penjelasan versi Muhammadiyah dan Jadwal Sidang Isbat Hari Ini
Senada, Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto mengimbau umat Islam untuk saling menghormati dan membahagiakan dalam merayakan Hari Raya Iduladha 2022.
"Kami dari Komisi VIII DPR RI mengharapkan semua saling menghormati, membahagiakan, dan saling meningkatkan derajat anak bangsa, khususnya umat Islam di Indonesia," pungkasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.