JAKARTA, KOMPAS.TV - Meuthia Ganie-Rochman adalah salah satu penerima penghargaan Cendekiawan Berdedikasi KOMPAS 2022.
Penghargaan Cendekiawan Berdedikasi KOMPAS adalah anugerah yang ditunjukkan untuk para ilmuwan yang bernas, taktis, dan melayani kepentingan masyarakat luas lewat kepakaran mereka.
Sejak pertama kali dikenalkan 2008 silam, sudah ada 54 ilmuwan yang mendapatkan penghargaan Cendekiawan Berdedikasi dari Kompas. Tahun 2022 ini, ada sosok ekonom senior Emil Salim dan Meuthia Ganie-Rochman.
Baca Juga: Emil Salim: Ekonom Senior Pecinta Lingkungan, Penerima Anugerah Cendekiawan Berdedikasi KOMPAS 2022
Nama terakhir merupakan ahli sosiolog organisasi dan sosiologi pembangunan yang kesehariannya dihabiskan mengabdi sebagai pengajar di Departemen Sosiologi Universitas Indonesia.
Meuthia memiliki ketertarikan terhadap isu korupsi. Menurutnya, korupsi tidak hanya soal pemberantasan, tetapi bagaimana tindakan itu bisa dicegah sedini mungkin.
Sepak terjangnya di dunia sosiologi menempatkan Meuthia sebagai panitias seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2015-2019.
Dia juga kembali terpilih sebagai panelis uji publik pimpinan KPK periode 2019-2023.
Kecintaannya terhadap sosiologi mulai tumbuh sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan terus dia pupuk hingga mendapatkan gelar doktor di Universitas Nijmegen, Belanda pada 2002.
Baca Juga: Ketua Pansus RUU IKN: Nama Nusantara Sudah Sesuai dengan Aspek Hitoris dan Sosiologis
Selain sibuk mengajar, Meuthia juga aktif dalam berorganisasi. Saat ini Meuthia bergelut di lembaga swadaya masyarakat bernama YAPPIKA sebagai Ketua Dewan Pembina.
Lain itu, Meuthia juga menjabat sebagai anggota dewan eksekutif Transparasi Internasional Indonesia.
Di usianya kini yang telah menginjak 61 tahun, Meuthia akan fokus melakukan riset perubahan institusional dan organisasional dalam masyarakat digital serta mengembangkan pendekatan baru untuk penguatan masyarakat pasca pandemi.
Meuthia menyoroti timbulnya kekuatan sentrifugal dalam masyarakat dari dampak perkembangan penggunaan internet, lebih-lebih di media sosial.
"Artinya, masyarakat terlalu sibuk mencari informasi berbagai hal yang begitu banyak, tetapi tidak tahu bagaimana merekonstruksinya untuk memecahkan masalah yang relevan untuk kehidupannya,” ujarnya dikutip dari Harian Kompas.
"Kita perlu berhenti sejenak. Bukan teknologinya, tetapi secara serius, mendalam, dan sistematis, bukan diwacanakan secara sembarangan agar populer."
"Bagaimana mengendalikan teknologi informasi agar akuntabel bagi kesejahteraan masyarakat luas dan tidak menimbulkan ketimpangan baru,” ucapnya.
Nama: Meuthia Ganie-Rochman
Lahir: Jakarta, Juni 1961
Suami: Prof. Rochman Achwan
Pekerjaan: Pengajar Senior di Depatemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Indonesia
Pendidikan:
Kegiatan lain:
Sumber : Kompas TV/Harian Kompas
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.