JAKARTA, KOMPAS.TV – Sejarawan Betawi, Ridwan Saidi, menilai upaya Anies Baswedan untuk mengganti 22 nama jalan di DKI Jakarta sudah tepat.
Apalagi, menurutnya, Anies mengganti nama jalan sudah dengan kajian.
Ia sendiri mengaku menjadi salah satu yang menyumbang saran atas beberapa nama jalan tersebut.
“Intinya, tokoh di Betawi itu timeline harus jelas, pembuktiannya juga harus jelas. Tidak bisa dongeng,” ujarnya di Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Rabu (26/6/2022).
Penulis buku Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta (LSIP) itu lantas menjelaskan kriteria di balik penamaan tokoh-tokoh itu.
"Tokoh-tokoh betawi itu terkait dengan kontribusinya, pengaruhnya di nasional bahkan internasional," ujarnya.
Maka dari itu, Pemda DKI sendiri tidak akan berhenti di 22 nama itu dan menurutnya ada beberapa nama yang akan dijadikan nama jalan di Jakarta nanti.
Terkait apakah nantinya menyulitkan di level administrasi bagi masyarakat, menurut Ridwan Saidi, sepertinya tidak akan menyusahkan.
Apalagi, katanya, Anies sebagai Gubernur sudah menggratiskan pengurusan penggantian nama itu.
“Itu sudah diatur, apalagi enggak bayar. Apalagi menurut Anies, selama belum mati (orang tersebut) maka tidak perlu diurus dokumen tersebut,” ujarnya.
Analis kebijakan publik, Agus Pambagio, mengungkapkan upaya Anies Baswedan mengganti 22 nama ruas jalan di DKI dengan nama Betawi sebenarnya bukan hal baru.
“Penggantian nama jalan bukan hal baru sebenarnya. Apalagi untuk mengenang para tokoh, pahlawan Betawi yang nyaris hampir orang tidak ingat,” ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.