Selanjutnya, pihak Arab Saudi akan mengundi individu yang bisa berangkat untuk menunaikan ibadah haji.
“Masih akan diundi lagi, apakah bisa berangkat atau tidak,” kata pemuka agama yang karib disapa Ustaz Aal itu.
Baca Juga: Suhu Arab Saudi Capai 46 Derajat Celcius, Jemaah Haji Diminta Saling Mengingatkan Kesehatan
Desrial menuturkan bahwa sistem Motawif ini tidak menjamin calon jemaah haji bisa berangkat bersama atau berada di hotel yang sama.
Selain itu, undian ini juga dinilai tidak menguntungkan. Dari 52 warga Indonesia yang berniat berangkat haji, hanya 42 yang mendapatkan undian.
Sayangnya, di tengah ketidakpastian, kata Desrial, calon jemaah yang akan berangkat menyusut menjadi 20 orang.
"Terakhir yang saya dengar, mereka yang masuk dalam undian sebanyak 17 orang. Dan semuanya gagal,“ katanya.
Baca Juga: Update Haji 2022: 447 Jemaah Haji Sakit, 10 Orang Wafat di Tanah Suci
Menurutnya, gagalnya keberangkatan calon jemaah haji Indonesia di Swiss terjadi karena ketidaksiapan Motawif, sehingga pada praktiknya justru merugikan calon jemaah.
Dengan demikian, Desrial meminta pihak Pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk mempertimbangan kembali sistem baru ini.
“Bahkan kalau perlu dikembalikan ke sistem lama, kepada travel agent di lapangan,“ pungkasnya.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.