JAKARTA, KOMPAS.TV - Elektabilitas Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam enam bulan terakhir cenderung stagnan.
Hal ini diketahui dari survei Litbang Kompas kepada 1.200 responden melalui wawancara tatap muka pada 26 Mei sampai 4 Juni 2022 yang dirilis Selasa (21/6/2022).
Dalam survei Litbang Kompas, pada Januari 2022 PKB memperoleh 5,5 persen dan di Juni 2022 elektabilitas PKB hanya 5,4 persen.
Baca Juga: Survei Litbang Kompas Sebut Partai Islam Stagnan, Peneliti Ungkap Dua Faktor Ini Penyebabnya
Waketum PKB Jazilul Fawaid menilai hasil survei tersebut tidak membuat PKB patah arang. Jazilul memastikan kader PKB yang ada di DPP dan DPW dan DPC hingga di DPR tetap bekerja.
"Kami tetap semangat bekerja apapun kata hasil survei, bagi PKB semua itu sebagai pemacu kerja," ujar Jazilul saat dikonfirmasi, Selasa (21/6).
Di sisi lain, Jazilul menilai survei Litbang Kompas terhadap PKB sangat berbeda dengan lembaga lain yang menyatakan hasil elektabilitas PKB di atas 8 persen.
Ia juga tidak percaya dengan survei Litbang Kompas yang menyebut elektabilitas PKB stagnan.
Baca Juga: Prabowo-Muhaimin Kerja Sama, PKB: Muhaimin Bersedia Jadi Cawapres Prabowo
"Hemat saya, Litbang Kompas sering tidak akurat hasilnya ketika mensurvei PKB. Saya enggak tahu metode apa yang digunakan," ujarnya.
Adapun hasil survei Litbang Kompas, PDI Perjuangan (PDIP) berada di posisi teratas dengan elektabilitas 22,8 persen.
Angka ini tidak bergeser dibandingkan dengan elektabilitas pada survei Januari 2022.
Baca Juga: PDIP Buka Peluang Bergabung dengan Koalisi Gerindra-PKB
Elektabilitas Partai Gerindra pada Juni ini sebesar 12,5 persen, menurun tipis dibandingkan dengan Januari sebesar 13,9 persen.
Di posisi ketiga dan keempat ada Partai Demokrat dengan 11,6 persen dan Partai Golkar 10,3 persen yang saling mengejar dengan perbedaan elektabilitas yang masih berada di dalam jangkauan margin of error, 2,8 persen.
Kedua parpol mengalami kenaikan dibandingkan dengan survei Januari, yakni Demokrat ketika itu 10,7 persen, dan Golkar 8,6 persen.
Sementara itu, elektabilitas sejumlah parpol lainnya turun. Seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang pada Januari 6,8 persen, kini pada Juni menjadi 5,4 persen.
Baca Juga: Berkoalisi, Prabowo-Muhaimin Berpasangan di Pilpres 2024?
Demikian pula dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), yang turun dari 2,8 persen pada Januari 2022, menjadi 2,0 persen di bulan Juni 2022.
Partai lainnya, seperti PKB cenderung stagnan dengan 5,5 persen pada Januari 2022, dan 5,4 persen di Juni 2022.
Partai menengah lainnya, yakni Partai Amanat Nasional (PAN) naik dari 2,5 persen pada Januari 2022 menjadi 3,6 persen di Juni 2022.
Dari 1.200 responden survei, sebanyak 16 persen belum menyatakan pilihannya (swing voters). Angka ini turun tipis dibandingkan survei Januari 2022 yakni 17 persen.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.