JAKARTA, KOMPAS. TV – Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) melaporkan BUMN Telkom dan Telkomsel ke Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait pembelian saham perusahaan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).
MAKI menilai perusahaan BUMN tersebut telah membeli saham perusahaan yang merugi dan akibatnya nilai saham justru anjlok dan berpotensi merugikan keuangan negara.
Lagipula, ditenggarai pembelian Saham senilai sekitar Rp 6 triliun itu merupakan langkah yang kental dengan unsur konflik kepentingan.
“Niat saya ini pencegahan supaya kalau rugi, tidak semakin merugi,” ujar Koordinator MAKI Boyamin Saiman, di Jakarta, Jumat (17/6/2022).
Baca Juga: Gojek-Tokopedia (GoTo) Alami Rugi Hingga Rp6,6 T Selama Januari-Maret 2022
Dia berharap Telkom dan Telkomsel segera melepas atau menjual sahamnya di GOTO agar kerugian tidak semakin besar.
Dugaan konflik kepentingan muncul ke publik karena Komisaris Utama GOTO Garibaldi Thohir merupakan kakak kandung dari Menteri BUMN Erick Thohir.
Saham GOTO sendiri sempat terkoreksi dalam dari harga ketika pertama kali initial publik offering (IPO) atau saat ditawarkan ke publik di lantai bursa.
Dari harga 382 per lembar saham pada IPO 11 April 2022, GOTO terus turun hingga hanya 194 per lembar pada 13 Mei.
Namun, saham GOTO sempat menguat hingga hari ini dibuka di harga 390 per lembar.
Baca Juga: Resmi Melantai di Bursa Efek Indonesia, Bagaimanakah Potensi Pergerakan GoTo ke Depan?
Boyamin meminta Direktorat Pembangunan Strategis Jaksa Agung Muda Intelijen Kejaksaan Agung mengkaji laporannya tersebut.
Sebelumnya, Investasi Telkom pada perusahaan hasil merger Gojek dan Tokopedia, GoTo, itu dikritik oleh sejumlah pihak. Lantaran dinilai kurang menguntungkan.
Namun, menurut Head of Investment PT Reswara Gian Investa Kiswoyo Adi Joe, investasi Telkom melalui Telkomsel di perusahaan itu bertujuan utama untuk menunjang bisnis perseroan, bukan mengejar profit dalam jangka pendek.
"Dengan menjadi pemegang saham GOTO, Telkomsel berpeluang untuk menggarap bisnis bersama dengan GOTO. Perusahaan sebesar Telkom tidak mungkin berinvestasi layaknya investor ritel yang mengejar keuntungan dari kenaikan harga saham dalam tempo singkat," kata Kiswoyo seperti dikutip dari Antara, Selasa (14/6/2022).
Baca Juga: Sampaikan Selamat Hari Lahir Pancasila, Ganjar Pranowo Ingatkan Kembali Soal Spirit Gotong Royong
Ia menilai, Telkomsel mengincar keuntungan dari kolaborasi dengan Gojek dan Tokopedia.
Hal itu juga yang dilihat oleh investor kakap di GoTo, seperti Google, Tencent, KKR, Facebook, dan Visa. Mereka tidak sekadar mencari keuntungan dari IPO.
Pada akhir pekan lalu, Telkom mencatatkan keuntungan investasi di GoTo senilai Rp2,74 triliun.
Lonjakan keuntungan investasi Telkom terjadi akibat rally saham GoTo dalam sebulan terakhir.
Saham GoTo tercatat melesat 73 persen, dari Rp194 pada 13 Mei 2022 menjadi Rp386 pada 10 Juni 2022.
Dalam sebulan terakhir, saham GoTo hanya terkoreksi tiga kali, 14 kali mencatat kenaikan dan dua hari stagnan.
Telkomsel memiliki 23,7 miliar saham GoTo senilai Rp6,4 triliun, dengan harga Rp 270 per saham.
Dengan harga penutupan akhir pekan lalu di Rp386, maka nilai investasi Telkomsel bertambah jadi Rp9,14 triliun dan meraup potensi keuntungan sekitar Rp2,74 triliun.
"Dengan kenaikan harga saham GoTo sekarang, Telkomsel sudah untung lumayan. Namun, jika harga saham GoTo nanti turun lagi, seharusnya tidak menjadi masalah," ujar Kiswoyo.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.