Pembentukan dan pemberangkatan Amirul Hajj, kata Menag Yaqut, bertujuan membantu memberikan masukan kepada pemerintah dalam mengelola dan menata manajemen penyelenggaraan ibadah haji, utamanya hal-hal yang berkaitan dengan tugas dan fungsi.
Amirul Hajj nantinya, lanjut Yaqut, juga menjadi representasi peran serta masyarakat terkait haji.
Yaqut pun berharap, Amirul Hajj ini dapat menyapa, menggali masukan, dan berkomunikasi langsung dengan jamaah selama di Arab Saudi.
Menag Yaqut mengatakan, pemerintah telah berupaya maksimal dalam mempersiapkan pelayanan bagi jemaah calon haji Indonesia.
Namun demikian, lanjutnya, pengawasan atas pelayanan yang diberikan petugas tetap harus dilakukan.
“Mungkin ini pengalaman pertama bagi jamaah melaksanakan ibadah haji atau bahkan mungkin banyak juga jamaah yang baru kali ini keluar Indonesia,” papar Menag Yaqut.
“Kita terus menekankan kepada para petugas di lapangan untuk serius dalam menjalankan tugasnya memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah," sambungnya.
Baca Juga: Alasan Menag Yaqut Ingin Paus Fransiskus Datang ke Indonesia hingga Temui Langsung di Vatikan
Adapun daftar nama delegasi Amirul Hajj 1443 H/2022 M yakni Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Amirul Hajj), Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi (Naib Amirul Hajj).
Lantas dari perwakilan PBNU Muhammad Hilal Al Aidid (Naib Amirul Hajj), perwakilan Muhammadiyah Agus Taufiqurrahman (Naib Amirul Hajj), dan Ali Hasan Bahar dari UIN Jakarta (Sekretaris).
Sementara anggotanya terdiri atas perwakilan MUI Arif Fachruddin, perwakilan Persatuan Islam Uyun Kamiluddin, perwakilan Al Washliyah Masyuri Khamis Ahmad Kasim, Faisol Nasar dari Al Irsyad, Nizar dari Kementerian Agama, Mohammad Mukri Wiryosumarto dari UIN Raden Inten Lampung, Muhammad Khoirul Muttaqin dari Kemenko PMK, dan Oscar Primadi dari Kemenkes.
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.