Hal yang hampir sama disampaikan oleh Olga Lidya, pekerja seni, yang menyebut bahwa sejak Pemilu 2014 pertama kalinya pekerja seni ramai-ramai mendukung salah satu calon.
“Sebelum-sebelumnya ada, tapi sporadis. Tapi yang 2014 kemudian 2019 ada sebuah gerakan atau kesadaran, yang saya lihat sih seperti itu,” tuturnya.
Olga juga menjelaskan bahwa ada perbedaan dengan pada zaman dirinya belum memiliki hak pilih.
Saat itu, meski belum bisa memilih, ia mendengar dari orang-orang tua bahwa siapapun dan apa pun yang dipilih, hasilnya sudah diketahui.
“Tapi orang tua juga bilang bahwa milih siapa pun, hasilnya kita tahu siapa. Jadi nggak terlalu penting.”
“Tapi kemudian kita melihat, dari tahun 2000 dan terus-terus kita melihat ternyata ada perubahan. Kalau kita memilih orang yang kita rasa baik, perubahannya bisa signifikan. Kalau dulu siapa saja kayaknya sama saja nasib kita,” urainya.
Sementara, Salwa Nisrina Authar, Duta Wisata Indonesia 2021, mengatakan, Pemilu 2024 mendatang merupakan pertama kalinya dirinya mengikuti pemilihan umum.
“Jadi tahun ini saya sangat antusias mengikuti Pemilu 2024.”
Baca Juga: Presiden Jokowi Titip Pesan Melaui Mendagri Soal Pemilu 2024, Begini Katanya...
Menurut dia, jika melihat hasil dari sejumlah survei, rata-rata generasi muda ingin berpartisipasi di pemilu 2024.
“Mungkin untuk sisanya, dari sekitar 20 persen masih ragu memilih karena ini pertama kalinya mengikuti pemilu, jadi masih mengambang bagaimana sebenarnya pemilu itu.”
Oleh sebab itu, ia berharap agar penyuluhan dan sosialisasi mengenai pemilu dilakukan lebih sering pada generasi muda.
“Menurut saya sosialisasi atau penyuluhan itu mungkin lebih ditekankan pada generasi sekarang,” ucapnya yang hadir secara daring itu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.