Mengenai menu makanan di Saudi, Rusna mengatakan, menu makanan ditentukan oleh PPIH dalam siklus satu pekan. Dalam sehari, katering menyediakan menu makanan tiga kali, yakni pagi, siang, dan malam.
“Dari menu tersebut kita tentukan, ikan sebanyak 7 kali. Kenapa ikan? Karena ikan disukai jemaah, ikan jadi salah satu menu favorit jemaah,” ujarnya.
“Di Arab Saudi, kebanyakan ada ikan patin, tetapi kita olah dengan bumbu yang berbeda-beda agar jemaah tidak bosan. Ada juga tumis buncis, brokoli, terong balado, ikan tuna cabe hijau dan lainnya,” terangnya.
Sementara, menu ayam ditentukan sebanyak 6 kali dalam seminggu. Menu ayam pun diolah dengan bumbu berbeda-beda agar jemaah tak bosan.
“Daging diberikan dalam 5 kali, diolah jadi rendang dan tongseng sapi,” lanjutnya.
Baca Juga: Beruntung! 1.300 Jemaah Haji yang Baru Tiba Ditempatkan di Hotel Bintang 5, 200 m dari Masjid Nabawi
Terkait pengawasan katering, Rusna menandaskan bahwa pengawasan dilakukan di kantor Daerah Kerja (Daker) Makkah dan sektor.
“Pengawasan makanan ini totalitas kita semua, ada 31 perusahaan katering di Makkah ini yang kita awasi. Mulai dari mempersiapkan bahan makanan, pemilihan bahan baku, kualitasnya,” kata Rusna.
Selain pemilihan bahan baku, proses pengolahan hingga distribusi ke jemaah di hotel pun mendapat pengawasan ketat.
“Pengawasan ini tidak hanya dilakuan di dapur saja, tetapi juga sampai di hotel. Setiap dapur rata-rata menyediakan 6-7 chef. Kita pastikan bagaimana mengawasi kualitas masakan yang akan dikonsumsi jemaah dari segi rasanya, harus bercita rasa Indonesia,” jelas Rusna.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.