Di Tengah Wacana Reshuffle, Prabowo dan Menteri Lain Dipanggil Presiden Jokowi ke Istana

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sejumlah menteri di kabinet Indonesia Maju dan tokoh nasional dipanggil Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Istana Negara.

Pemanggilan menteri dan tokoh nasional ini erat dikaitkan dengan wacana reshuffle atau perombakan kabinet yang semakin santer.

Para menteri yang diminta menghadap Presiden Jokowi yakni, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Baca Juga: Peneliti Charta Politika Sebut Sudah Waktunya Presiden Lakukan Reshuffle Kabinet

Kemudian ada juga Wakil Menteri ATR/Waka BPN Surya Tjandra. 

Sedangakan tokoh nasional yang dipanggil ke Istana Merdeka, yakni Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto.

Sofyan Djalil mengaku tidak mengetahui pemanggilannya ke Istana Negara, namun dirinya diminta untuk datang. Sofyan hadir tak lama setelah Hadi Tjahjanto datang. 

Sama seperti Sofyan, mantan Hadi pun tak mengerti maksud dari pihak istana mengundang dirinya datang.

Baca Juga: Reshuffle Kabinet Indonesia Maju, PAN Prediksi Ada Nama Besar yang Diganti Jokowi

"Saya hanya dipanggil, enggak tahu apa," ujar Hadi Tjahjanto di Istana Negara, Selasa (14/6). Dikutip dari Tribunnews.com.

Sama seperti Sofyan dan Hadi, Menteri Perdagangan M Lutfi juga mengaku tidak mengetahui agenda panggilan dirinya.

Mengenakan batik lengan panjang dan tampak berjalan cepat menuju ruang kerja presiden.

Pertemuan Mendag dengan Presiden tidak lama, kurang dari sejam Mendag keluar melalui pintu pilar istana kepresidenan Jakarta.

Baca Juga: Presiden Jokowi Reshuffle Menteri Besok? Ini Kata Istana!

Saat disinggung pemanggilannya terkait perombakan kabinet, Mendag Lutfi hanya menjawab singkat.

"Enggak ada, enggak ada, enggak tahu," ujar Lutfi sembari masuk ke dalam mobil sedan hitam meninggalkan istana.

Zulhas dipanggil ke istana

Sedangkan kehadiran Zulkifli Hasan ke Istana Kepresidenan, di tengah wacana reshuffle kabinet dibenarkan oleh DPP PAN.

Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto membenarkan Zulkifli dipanggil Presiden, namun Yandri tidak menganggapi lebih jauh, apakah pemanggilan tersebut terkait masuknya PAN di kabinet.

Baca Juga: Geram Uang Rakyat buat Belanja Produk Impor, Jokowi: Kalau Cara Seperti Ini, Bodoh Sekali Kita

Di sisi lain, Ketua DPP PAN Bima Arya mengakui bila partainya akan mendapatkan satu kursi menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Namun Bima tidak bisa memastikan Zulhas akan menggantikan menteri siapa.

"Kalau posisi menteri, mungkin satu. Kami tidak bisa pastikan, tapi di posisi mana pun saya kira banyak kader yang siap dan kami mempercayakan sepenuhnya pada Ketum," ujar Bima Arya kepada wartawan, Selasa (14/6).