JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan penyebab lonjakan kasus Covid19 dalam beberapa hari terakhir.
Menurutnya ada beberapa indikator dari kenaikan kasus Covid-19 ini. Pertama kenaikan kasus biasanya terjadi 27-35 hari setelah hari raya.
Namun Menkes menilai kenaikan ini masih dianggap normal dibanding lonjakan kasus pasca-lebaran 2021 lalu.
Baca Juga: Jokowi Pastikan Kenaikan Kasus Covid-19 di Indonesia Masih Terkendali
Di lebaran 2021, kenaikan kasus tercatat dari 100 kasus menjadi 500 kasus. Untuk tahun ini lonjakan kasusnya dari 300 ke 500 kasus.
Sedangkan angka positivity rate di tingkat nasional berada di angka 1,15 persen sehingga kondisi kasus masih terjaga.
"Jadi kenaikan itu pertama normal setiap hari raya besar pasti ada kenaikan," ujarnya di gedung Kemenkes, Jakarta, Jumat (10/6/2022).
Indikator kedua yakni adanya varian baru. Menurut Budi varian baru sudah teridentifikasi yakni subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
Baca Juga: Menkes Sebut 4 Kasus Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Terdeteksi di Bali, Warga Diminta Tak Panik
Varian baru ini ditemukan di Bali dan sudah terdapat empat kasus.
"Varian baru, varian baru juga sudah kita identifikasi tadi malam, tapi itu sebenarnya kejadiannya di akhir bulan Mei. Nah dari dua fakta itu memang pasti akan ada kenaikan," ujar Budi.
Lebih lanjut Budi meminta masyarakat untuk tidak panik atas lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi saat ini.
Baca Juga: Lonjakan Kasus Terduga Covid-19 Makin Menggila di Korea Utara, Kasus Baru Bertambah 232.000
Namun dirinya meminta masyarakat agar tetap mewaspadai dan mengikuti perkembangan kasus Covid-19 dan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Yang penting waspada, jangan berlebihan paniknya, vaksinasi booster dipercepat prokes terutama pakai masker dalam ruangan pakai masker," ujar Menkes.
Sebelumnya, Juru Bicara Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan, terjadi kenaikan tren kasus positif selama 3 minggu terakhir yang diikuti kenaikan kasus aktif dalam 4 hari terakhir.
"Dari grafik data per 5 Juni 2022 secara nasional, menunjukkan terjadi kenaikan kasus positif mingguan, bertambah 571 kasus atau 31 persen dibandingkan kasus pada 22 Mei 2022. Yaitu dari 1.814 menjadi 2.385 kasus mingguan," kata Wiku, Rabu (8/6).
Baca Juga: Tren Kasus Covid-19 Melonjak: Indonesia Masih PPKM Level 1, Singapura Bersiap Hadapi Gelombang Baru
Hal yang sama, lanjut dia, juga terjadi pada kasus aktif harian, kenaikannya bertambah 328 kasus atau 10 persen dibandingkan pada 2 Juni 2022.
"Yaitu dari 3.105 menjadi 3.433 kasus aktif harian," ujarnya.
Meski demikian, kenaikan kasus positif dan kasus aktif tidak diikuti kenaikan tren keterisian tempat tidur (BOR) isolasi harian di rumah sakit yang masih stagnan, dan tren kematian mingguan terus menunjukkan penurunan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.