Wacana tentang besaran harga tiket naik ke Candi Borobudur, lanjut Ganjar, masih akan dibahas kembali.
Tetapi, adanya respons publik terkait hal itu, disebutnya cukup bagus.
“Situasinya kan menjadi banyak pertanyaan, maka pada saat Pak Luhut kemarin datang ke Jawa Tengah untuk ngecek minyak goreng, rob, dan kemudian bertemu dengan saya, salah satu yang kita perbincangkan itu (Candi Borobudur).”
Ganjar juga mengatakan dirinya menerima banyak pertanyaan dan masukan, mulai dari bagaimana pelaksanaan konservasi, pengelolaan, perbaikan, bahkan kecurigaan bahwa masyarakat tidak bisa lagi menikmati Candi Borobudur.
“Banyak sekali, ada pedagang, ‘Pak Ganjar, kita nanti enggak didatengin lagi’. Terus ada pelaku seni yang ada di sana, ‘wah harusnya enggak boleh begitu’.”
“Meskipun ada juga yang mengatakan bagus juga, sehingga tidak semua orang bisa naik,” lanjut Ganjar.
Saat ditanya, apakah penataan dan pengelolaan harus tetap dilakukan, Ganjar dengan tegas menyebut itu harus dilakukan.
“Harus. Kalau soal itu. Saat Presiden memerintahkan ini sebagai destinasi superprioritas, itu dibangun.”
Baca Juga: Luhut dan Ganjar Sepakat Kenaikan Tiket Borobudur Ditunda
“Pak Basuki (Menteri PUPR) membangun infrastrukturnya, dari Kementerian Pariwisata bicara penataan yang ada di dalam, pedagangnya disiapin, sehingga kita hati-hati betul,” lanjutnya.
Saat ini, ungkap Ganjar, masih ada dua hal yang belum diselesaikan. Pertama, pemindahan pasar yang ada di dalam kawasan Candi Borobudur.
Kedua, pembangunan jembatan melintasi Sungai Progo yang ada di dekat lokasi.
“Kita masih akan bangun lagi satu jembatan yang melintas di sungai Progo di sana. UNESCO juga masih memberikan peringatan-peringatan. Jadi belum selesai.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.