Baca Juga: Pemerintah: Jangan Terpaku pada Isu Harga Naik Candi Borobudur Rp750 Ribu, tapi Upaya Konservasi
"Jadi sekarang yang tersebar beritanya seolah-olah masuk Candi Borobudur menjadi Rp750 ribu, itu yang keliru." tegas Dony.
Dony mengatakan, tarif tersebut dihitung berdasarkan rencana layanan dan fasilitas tambahan yang telah disebutkan.
Menurutnya, ada dua pilihan untuk konservasi Candi Borobudur.
Pertama pembatasan pengunjung dengan tambahan biaya untuk penyediaan layanan dan fasilitas baru. Kedua, akses naik ke candi sepenuhnya ditutup.
"Yang ditawarkan Rp750 ribu itu untuk naik dengan tour guide dan lain-lain, atau kita tutup seperti sekarang," ucapnya.
Lebih lanjut Dony juga mengatakan, konsentrasi utama pemerintah adalah untuk melakukan konservasi Candi Borobudur.
"Prioritas kami (pemerintah -red) adalah konservasi dan keberlangsungan Candi Borobudur," ungkapnya.
Selama ini, kata dia, wisatawan diperbolehkan naik tanpa batasan jumlah, sehingga menyebabkan penurunan kualitas fisik candi.
Baca Juga: Guru Besar UGM: Tidak Ada Relevansi Harga Naik Candi Borobudur Rp750 Ribu dengan Upaya Konservasi
"Selama ini boleh naik, hasil penelitian ahli terjadi penurunan (kualitas bangunan -red) candi," kata Dony.
Selain itu, ia menilai ketidakdisiplinan pengunjung yang naik ke atas juga melatarbelakangi rencana pembatasan oleh pemerintah.
"Kedua, ketidakdisiplinan pengunjung yang naik ke atas, karena memang jumlahnya yang sangat banyak," terangnya.
Selama dua tahun terakhir, akses naik ke Candi Borobudur ditutup
"Hanya boleh untuk kegiatan kenegaraan, keagamaan umat Buddha, dan kegiatan penelitian," pungkasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.