JAKARTA, KOMPAS.TV - Publik membaca adanya dua kubu di internal Partai Demokrai Indonesia Perjuangan (PDIP) terkait dukungan pada Ganjar Pranowo atau Puan Maharani sebagai bakal calon presiden yang akan diusung.
Analisa itu disampaikan oleh Pengamat Politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Adi Prayitno dalam Sapa Indonesia Akhir Pekan Kompas TV, Sabtu (4/6/2022).
"Sebenarnya itu (dua kubu) yang ditangkap oleh publik, meski ini disebut sebagai dinamika biasa," tuturnya.
"Karena kecenderungan politik, soal apakah ke Pak Ganjar atau ke Mbak Puan, ini perkara biasa."
Baca Juga: Kinerja Ganjar jadi Gubernur Disebut Hanya Main Medsos, FX Hadi: Wajar Memanfaatkan Teknologi!
Perkara itu, lanjut Adi, akan segera selesai jika Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan bakal calon presiden yang akan diusung PDIP.
Sebab, menurut dia, Megawati merupakan satu-satunya penentu keputusan di partai tersebut.
"Tapi ini akan selesai kalau Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri mengumumkan secara aklamasi, siapa capres di internal PDIP."
Asumsi publik bahwa Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang lebih mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres, disebutnya tidak akan menyebabkan keretakan di tubuh PDIP.
"Kalau retak, dijauhkan (Jokowi dan Megawati), saya kira tidak mungkin, karena PDIP ini kan partai yang cukup solid."
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.