JAKARTA, KOMPAS.TV – Peneliti PARA Syndicate Virdika Rizky Utama menilai bahwa Ketum PKB Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin akan tetap ngotot untuk mengajukan dirinya sebagai calon presiden pada gelaran Pilpres 2024.
Apalagi, kata dia, terkini Cak Imin dikabarkan menyiapkan skenario untuk menyiapkan koalisi baru pasca terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu yang digagas Golkar-PPP-PAN.
Cak Imin, lanjut Virdika, meskipun berat di balik upaya jadi capres 2024, tapi dalam politik hal itu tentu saja masih mungkin untuk terjadi.
“Sangat berat (potensi capres 2024), tapi kemungkinan dalam politik selalu ada, walau itu sangat kecil. Cak Imin levelnya masih di kemungkinan, belum di taraf pasti karena secara kalkulasi berat,” paparnya kepada KOMPAS.TV Kamis (2/6/2022).
Hal ini lantaran, kata Virdika, PKB tidak bisa melenggang dengan mudah untuk menyiapkan Capres-Cawapres.
“Apalagi PKB kan tidak bisa mencalonkan sendiri, ditambah ada presidential treshold. PKB hasil pemilu 2019 itu peringkat 4,” imbuhnya.
Pada Pileg 2019 lalu, PKB mendapatkan 13.570.097 suara atau 9,69 persen.
“Kalau Cak Imin mau capres ya logikanya harus koalisi bersama partai yang perolehan suaranya di bawah PKB,” tambah Virdika.
Partai yang perolahan suaranya di bawah PKB dan berpotensi itu seperti PKS yang pada 2019 mendapatkan 11.493.663 atau 8,21 persen suara.
Selain itu, lanjut Virdika, Nasdem yang pada Pileg 2019 lalu suaranya12.661.792 atau 9,05 persen suara juga bisa bersama dengan Cak Imin dan PKB.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.