“Tentunya namanya deklarasi, juga akan ada penandatanganan komitmen bersama di antara tiga partai politik ini,” tegasnya.
Meski demikian, Ahmad menyebut dalam kegiatan itu pihak koalisi belum berencana membahas mengenai capres maupun cawapres.
“Untuk capres belum, karena ini baru pertemuan perdana secara resmi.”
Menjawab pertanyaan mengenai bagaimana memastikan tidak ada gesekan di internal KIB dalam menentukan capres, Baidowi mengatakan KIB dibentuk berdasarkan kesadaran bersama.
“KIB dibentuk berdasarkan kesadaran bersama, bahwa koalisi dibutuhkan sejak awal dan untuk jangka yang panjang.”
Pembentukan KIB, lanjut dia, memberikan tradisi politik yang baik pada masyarakat, bahwa koalisi dapat dibentuk sejak awal, tidak ujug-ujug ketika menjelang pilpres.
Dia menambahkan, KIB akan lebih mudah membahas calon presiden, karena tiga partai ini sudah memiliki tiket untuk bisa mengusung pasangan calon.
“Karena kalau masing-masing pihak memaksakan, ngotot, ego itu sudah bisa kita lepas masing-masing.”
“Tapi, kita menghormati bahwa setiap partai politik mempunyai pilihan. Tentu soal mekanismenya seperti apa, tentu kita bahas setelah 4 Juni. Apakah melalui mekanisme konvensi, usulan dari parpol masing-masing, semua opsional,” urainya.
Baca Juga: Gelar Pertemuan Tertutup 4 Jam, Apakah Prabowo-Surya Paloh Sepakat Berkoalisi di Pilpres 2024?
Baidoei juga menjelaskan, KIB tidak membatasi calon presiden harus dari partai politik. Siapa pun dipersilakan untuk mengajukan diri dalam pilpres, asal memiliki visi misi yang sama dengan KIB.
Bahkan, misalnya Partai Golkar mengusulkan Airlangga Hartarto sebagai capres, anggota koalisi lainnya akan menghormati.
“Karena positioning beliau (Airlangga Hartarto-red) seperti itu di Partai Golkar. Sementara kami di PPP atau PAN belum ada mekanisme internal, yang memutuskan.”
“Tentu nanti kembali ke kesepakatan awal, bahwa koalisi ini ingin bersama-sama, bukan menang-menangan.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.