Kompas TV nasional rumah pemilu

Gus Yahya Larang NU Digunakan Politik Praktis, Guru Besar UIN Surabaya Sebut PKB Insecure

Kompas.tv - 24 Mei 2022, 12:35 WIB
gus-yahya-larang-nu-digunakan-politik-praktis-guru-besar-uin-surabaya-sebut-pkb-insecure
Ilustrasi logo Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB. Efek Gus Yahya, Guru besar UIN Surabaya sebut PKB lagi insecure (Sumber: Istimewa via Tribunnews.com)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV – Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya Ahmad Zainul Hamdi, menilai saat ini Partau Kebangkitan Bangsa (PKB) lagi insecure atau tidak percaya diri efek Gus Yahya melarang NU digunakan untuk politik praktis. 

Hal ini terkait juga dengan dengan pelbagai komentar terkini soal PBNU dan Gus Yahya, khususnya tentang ketidakbolehan NU dipakai alat politik praktis oleh partai apa pun.  

Pernyataan itu disampaikan Gus Yahya seusai menggelar pertemuan dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa di Kantor PBNU, Senin (23/5/2022).

Menurut Zainul Hamdi, hal inilah yang menyebabtkan ketidakpedean PKB dengan konstituen mereka di warga NU. 

“Cak imin dan PKB ini lagi insecure ata atau tidak pede dengan apa yang dilakukan Gusy Yahya di PBNU,” ujarnya saat dihubungi KOMPAS.TV Rabu (24/5/2022).

Guru Besar Sosiologi Agama itu lantas menjelaskan, hal ini terkait dengan bagaimana Gus Yahya berusaha untuk menjembatani pelbagai partai di PBNU, tidak lagi dianggap hanya PKB.

“Saya kira sejak awal Gus Yahya telah tegas meletakkan posisi kepemimpinannya dalam konteks hubungan NU dengan parpol. Dia ingin menegakkan aturan bahwa NU tdk memiliki hubungan struktural dengan parpol manapun, termasuk PKB,” ujarnya.

Ia menjelaskan, hal ini menjadikan bukti PKB tidak lagi anak emas di PBNU dan tentu saja berefek bagi warga NU secara umum. 

“Dan ini dibuktikan dengan masuknya berbagai orang parpol ke dalam pengurus PBNU tanpa ada kesan penganakemasan atau penganaktirian terhadap parpol tertentu,” ucapnya.

Menurutnya, jika PKB atau Cak Imin merasa PBNU sekarang tidak jadi ‘rumah’ bagi PKB lagi karena dianggap memang tidak pede dengan kondisi internal mereka jelang 2024.

“Jadi kalo PKB merasa disingkirkan itu karena selama ini PKB merasa dirinya sebagai satu-satunya parpol yag berhak mengkapitalisasi NU dengan berbagai simbol dan jaringannya,” ujarnya.

Baca Juga: Peneliti Ungkap Kegagalan Cak Imin dan PKB di Pilpres 2024 Jika Berpolemik dengan PBNU

Gus Yahya Melarang Gunakan NU untuk Politik Praktis

Sebelumnya seperti diberitakan KOMPAS.TV pada Senin (23/5/2022) Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menegaskan, Nahdlatul Ulama (NU) tidak boleh digunakan sebagai senjata dalam kompetisi politik.

Gus Yahya menegaskan, ketentuan tersebut berlaku bagi semua partai politik, tidak hanya untuk PKB semata.

Pernyataan itu disampaikan Gus Yahya seusai menggelar pertemuan dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa di Kantor PBNU, Senin (23/5/2022).

“Semuanya, untuk semua partai, jadi NU itu ndak boleh digunakan sebagai senjata untuk kompetisi politik,” ujarnya.

“Karena kalau kita biarkan terus-terus begini, ini tidak sehat,” kata dia.

Gus Yahya mengatakan, eksistensi Nahdlatul Ulama selalu untuk bangsa. Oleh karenanya, tidak boleh ada yang mengeksploitasi identitas NU untuk kepentingan politik.

“Saya ingin sampaikan di sini bahwa kita tidak mau, kita mohon jangan pakai politik identitas, terutama identitas agama, termasuk identitas NU,” ujarnya.

“Tidak boleh mengeksploitasi identitas NU untuk politik, tidak. NU ini untuk selalu bangsa,” kata Gus Yahya.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x