Kompas TV nasional rumah pemilu

Ramai Isu Struktual-Kultural NU Mendukung PKB, Pengamat: Cak Imin Masih Terkuat

Kompas.tv - 22 Mei 2022, 06:10 WIB
ramai-isu-struktual-kultural-nu-mendukung-pkb-pengamat-cak-imin-masih-terkuat
Ketua umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar atau biasa disapa Cak Imin di tengah isu (Sumber: dpr.go.id)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pengamat PARA Syndicate, Virdika Rizky Utama, menilai Ketum PKB Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin masih jadi terkuat di NU. Terbukti dengan munculnya isu struktural-kultural NU yang ramai dibincangkan terkait dukugan ke PKB.

Struktural ini bermakna adalah para pengurus di tubuh NU. Sedangkan kultural bermakna adalah warga-warga NU yang bukan jadi pengurus alias warga NU biasa. 

Munculnya dukungan itu, menurut Virdika, muncul usai Cak Imin pamer sebuah cuitan dengan kaos ‘warga NU kultural wajib ber-PKB’ dan mendadak heboh.

“Kalau yang sampai saat ini orang NU di politik praktis ya Cak Imin masih terkuat dan berpotensi karena dia Ketua Umum partai. Tapi rasanya bukan untuk menjadi presiden, tapi harus dilihat dulu,” paparnya kepada KOMPAS TV Sabtu (21/5/2022).

Penulis buku kontroversial sejarah kejatuhan presiden Keempat RI Abdurraman Wahid bertajuk Menjerat Gus Dur (2019) itu lantas menilai, upaya Cak Imin saat ini memang harus mempertahankan suara PKB.  

“Tugas Cak Imin saat ini minimal bisa mempertahankan suara yang PKB dapat pada 2019 lalu,” paparnya

Suara PKB pada Pileg 2014 adalah 11.298.950 atau 9,04 persen. Sedangkan pada Pileg 2019 mendapatkan 13.570.097 suara atau 9,69 persen.

Artinya, terjadi kenaikan. Namun, kata Virdika, harus hati-hati untuk pemilu 2024 mendatang.

“Urusan potensi presiden mestinya harus lebih sadar diri,” paparnya.

Sadar diri ini, artinya, Cak Imin haruslah lebih jeli melihat peluang di tengah upaya PBNU di era Gus Yahya yang berusaha memisahkan PBNU secara organisasi tidak berpolitik praktis. 

Baca Juga: Pasang Surut Hubungan PKB-PBNU Usai Pernyataan Cak Imin soal Suara Pemilu 2024, ini kata Pengamat

Isu Struktural-Kultural, Hubungan NU-PKB Rumit

PBNU di era Gus Yahya ditengarai menjadikan hubungan PKB dan NU renggang, apalagi di struktural yang merujuk pada PBNU.

Hal inilah yang melatarbelakangi isu kultural-struktual ramai diperbincangkan lagi terkait dengan potensi suara nanti di 2024.

“Di social media beredar desain kaos bertuliskan, warga NU kultural wajib ber-PKB, NU struktural- terserah.  Ini sebenarnya menunjukkan kekhawatiran PKB akan hilangnya suara NU kultural,” paparnya.

Untuk itulah, semakin Imin menyindir Struktural, kata Virdika, maka bisa jadi sentimen negatif akan lebih banyak yang Cak Imin.

“Lebih baik tetap merangkul warga NU dengan elegan tanpa menyindir atau yang aneh-aneh ke pengurus PBNU,” paparnya.

Seperti diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, Cak Imin membagikan foto sebuah kaos bertuliskan warga NU kultural dukung PKB ini pada Senin (16/5/2022) hingga bergulir jadi isu terkait kultural dan struktual di NU. 

“Foto kiriman Kiai Imam Jazuli Cirebon, keren banget kaosnya, maturnuwun Kiai,” cuitnya.

Imam Jazuli adalah kiai NU yang mengasuh Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon dan merupakan pengurus PBNU 2010-2015.

Kiai Jazuli ini dianggap yang memelopori gerakan NU kultural wajib ber-PKB yang ramai diperbincangkan dan bergulir jadi isu struktul-kultural yang mendukung PKB. 

Baca Juga: Heboh Cak Imin Pamer Warga NU Kultural Wajib ber-PKB, Ini Kata Pengamat




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x