JAKARTA, KOMPAS.TV – Penangkapan LCW (Lin Che Wei) oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) sebagai tersangka kasus mafia minyak goreng menjadi pintu masuk untuk menangkap 'ikan besar' atau big fish.
Anggota Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade menjelaskan hal itu dalam Sapa Indonesia Akhir Pekan Kompas TV, Sabtu (21/5/2022) pagi.
“Menurut saya penangkapan LCW ini pintu masuk untuk menangkap big fish. Big fish itu bisa pejabat negara, bisa juga oligarki yang bekerja sama dengan pejabat negara,” tuturnya.
Yang perlu dikejar, lanjut politisi Partai Gerindra ini, adalah status LCW selaku konsultan.
Apakah dia merupakan konsultan Kementerian Perdagangan atau konsultan swasta yang ditempatkan di Kementerian Perdagangan.
“Pertanyaan saya, yang bayar gaji LCW ini siapa, negarakah atau oligarkikah?”
“Jadi jangan sampai hanya sebatas senior manager, general manager, yang perlu kita kejar sekarang, kalau ada bukti keterlibatan korporasi, ya manajemen korporasinya dijadikan tersangka,” tegasnya.
Baca Juga: Pembukaan Keran Ekspor Sawit Dikhawatirkan Sebabkan Harga MInyak Goreng Kembali Tinggi
Bahkan, lanjut Andre, kalau perlu pemilik perusahaan yang diduga kebanyakan tinggal di luar negeri pun harus dikejar.
Ia meyakini hal itu akan memberi efek jera, sehingga oligarki-oligarki itu tidak bisa main-main lagi dengan kepentingan bangsa dan negara.
Pada kasus ini, Andre berpendapat bangsa bukan hanya mengalami kerugian ekonomi saja, tetapi kerugian seluruh rakyat Indonesia.
“Bayangkan, negara kita produsen CPO terbesar di dunia ini. Negara kita produsen minyak goreng terbesar di dunia.”
“Kita memproduksi minyak goreng 16 miliar liter per tahun. Kebutuhan domestik, baik untuk rakyat maupun industri hanya 5,7 miliar liter per tahun. Ada 10 sampai 11 miliar liter, itu yang diekspor,” urainya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.