Seperti halnya minyak goreng yang sempat mengalami kelangkaan di pasaran dan mengakibatkan rakyat kebingungan.
Baca Juga: Survei Indikator: Mayoritas Responden Nilai Ekonomi Nasional dalam Keadaan Buruk
"Secara umum, penurunan approval Presiden Jokowi kali ini disebabkan oleh kesenjangan (gap) antara ekspektasi kebijakan dengan realitas di lapangan terkait penanganan minyak goreng," kata dia.
Pada periode survei sebelumnya, 20-25 April 2022, angka kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi memang jauh lebih baik dari saat ini.
Periode April 2022, angka kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi berada di 59 persen.
Sementara pada survei yang digelar pada 5-20 Mei 2022, tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi berada di angka 58,1 persen.
Survei yang digelar Indikator Politik Indonesia diikuti oleh 1.228 responden dan dengan sampel yang diambil secara acak melalui telepon seluler. Margin of error survei 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 92 persen.
Menurut pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga, penurunan kinerja itu tidak mengejutkan. Sebab, tekanan ekonomi sangat dirasakan masyarakat, terutama kelas menengah ke bawah.
Pelaku usaha mikro juga mengalami kesulitan karena tidak stabilnya harga kebutuhan bahan pokok. Hal itu membuat ketidakpastian dalam berusaha.
"Semua itu membuat ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi. Karena itu, sudah saatnya Jokowi meresuffle kabinetnya," kata Jamiluddin.
Reshuffle kabinet dinilai dapat dilakukan untuk bidang ekonomi dan politik. Di bidang ekonomi Kabinet Jokowi perlu penyegaran agar dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
"Melalui reshuffle kabinet, kepercayaan masyarakat terhadap Jokowi diharapkan akan membaik. Hanya dengan kepercayaan masyarakat, Jokowi dapat meningkatkan kinerja kabinetnya," pungkasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.