“Di luar kepala daerah, Ridwan Kamil juga bersaing dengan pejabat negara dari kalangan legislatif atau kabinet Jokowi. Semua dalam satu rumpun pejabat negara,” ucap Ray.
Baca Juga: Pengamat: Ridwan Kamil Temui Zulkifli Hasan dan Airlangga, Ingin Dapat Tiket Capres
Sementara, sambung Ray, publik saat ini membutuhkan figur lain dengan latar belakang berbeda, bukan pejabat atau kepala daerah.
“Mungkin dari kalangan professiona atau teknisi yang tidak memiliki jabatan politik yang kuat. Itulah mengapa saya menyebut Ridwan Kamil terlambat,” ujar Ray.
“Selain karena tokoh dengan latar belakang seperti beliau lumayan banyak, popularitas dan elektabilitas Ridwan Kamil juga belum jua beranjak naik. Bahkan kala beliau masuk ke dalam parpol manapun,” tambah Ray.
Mengutip Antara, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memang telah blak-blakan mengaku akan bergabung ke partai politik. Bahkan, Kang Emil, begitu Ridwan Kamil kerap disapa, menuturkan petunjuk untuk dirinya bergabung ke parpol semakin mengerucut.
Baca Juga: Menimbang Ridwan Kamil, Menggaet 33 Juta Pemilih di Tanah Pasundan
Tapi Kang Emil belum mau terbuka soal partai politik yang akan menjadi labuhannya untuk Pemilu 2024.
"Engke we atuh da pasti dikasih tau (Nanti saja, soalnya nanti pasti diberi tahu). Itu sudah pasti, kan enggak mungkin saya bergabung tanpa ada statement ke publik itu. Istikharah-nya sudah semakin mengerucut," kata Ridwan Kamil dikutip dari Antara, Selasa (18/5/2022).
Untuk diketahui, Ridwan Kamil belakangan memang sudah melakukan pertemuan politik dengan sejumlah pimpinan dan parpol.
Seperti halnya Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Kemudian, Ridwan Kamil juga bertemu dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, dan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Nasdem Siswono Yudo Husodo.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.