JAKARTA, KOMPAS.TV - Kesepakatan pertama dalam koalisi Indonesia Bersatu adalah berkomitmen mendukung penuh pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.
Adapun koalisi Indonesia Bersatu berisikan Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang terbentuk setelah masing-masing ketua umum bertemu baru-baru ini.
Penjelasan itu disampaikan oleh politisi Partai Golkar, Maman Abdurrahman, pada program Satu Meja The Forum Kompas TV, Rabu malam (18/5/2022).
“Kita kesepakatan pertama, minimal komunikasi politik yang dibangun tiga partai ini berkomitmen, bahwa masa pemerintahan Pak Jokowi-Ma’ruf Amin ini harus kita support secara penuh,” tuturnya.
Baca Juga: PKS NIlai Koalisi Indonesia Bersatu Bagus untuk Demokrasi di Indonesia
“Itu komitmen pertama, karena kita paham, di ujung-ujung ini banyak sekali dinamika politik yang akan terjadi ke depan. Jadi minimal pertama tiga partai ini sudah membarrier bahwa pemerintahan ini harus kita amankan sampai 2 Oktober (2024),” lanjut Maman.
Mengenai di satu sisi koalisi ini mempunyai kepentingan untuk mempersiapkan kontestasi di Pemilu 2024, menurutnya itu adalah bagian yang berbeda.
Dia menambahkan, harus ada sebuah evaluasi proses berpolitik di Indonesia. Salah satunya adalah selama ini cenderung membangun koalisi H-1 atau H-2 menjelang pendaftaran.
“Kita mengevaluasi itu, kita mencoba melemparkan sebuah ide besar, yuk kita mulai guyub, bangun komunikasi, koalisi, bicara capres-cawapres, nanti dululah.”
Menurut Maman, kebetulan memang karena PPP, Golkar dan PAN, juga sudah memutuskan bergabung dengan pemerintah.
"Ukuran mendukung pemerintah kan tidak harus di dalam atau di luar, tapi secara politik yang kita pahami PAN sudah ikut mensupport," ungkap dia.
"Kita kesepakatan pertama minimal komunikasi politik yang dibangun tiga partai ini berkomitmen bahwa masa pemerintahan Pak Jokowi Ma’ruf Amin ini harus kita support secara penuh."
Lebih lanjut Maman menjelaskan, dukungan kepada pemerintahan saat ini sebagai bentuk komitmen pertama, karena Koalisi Indonesia Bersatu memahami bahwa pada ujung-ujung setiap pemerintahan berkuasa akan banyak dinamika politik yang terjadi ke depan.
"Jadi minimal pertama tiga partai ini sudah mem-barrier bahwa pemerintahan ini harus kita amankan sampai 2 Oktober. Bahwa di satu sisi kami juga punya kepentingan untuk mempersiapkan kontestasi di 2024, ituadalah bagian yang berbeda," papar dia.
Ia pun memastikan pada Koalisi Indonesia Bersatu belum membahas capres-cawapres.
"Sampai hari ini kami tegaskan, belum ada pembahasan masalah capres-cawapres. Kalau (Airlangga Hartarto sebagai capres-red) itu kan internal kami," ungkapnya
Tetapi, lanjut Maman, harus diingat bahwa ketika bergabung dalam koalisi, maka anggota didalamnya sudah tidak bisa lagi berdiri sendiri.
Baca Juga: Soal Koalisi Indonesia Bersatu, Wasekjen Nasdem: Bagian dari Dinamika Politik yang Belum Final
“Kita harus memikirkan PAN, kita harus memikirkan PPP. Itulah komitmen kebersamaan kita.”
Maman menyebut, hingga hari ini ketiga partai ini sudah bersepakat akan memulai tradisi yang jauh lebih positif dari yang sebelumnya.
Bahkan, pekan depan masing-masing partai akan membuat konseptor, yang akan menyusun langkah-langkah strategis ke depan.
“Seperti, apa kesinambungan, evaluasi pemerintahan yang sekarang, dll. Jadi kita belum masuk kepada konteks pembicaraan capres-cawapres,” tandas dia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.