SOLO, KOMPAS.TV – Kamu pasti tidak asing dengan kata masinis. Yup, masinis adalah sebutan bagi orang yang mengemudikan atau mengoperasikan kereta api dan langsiran. Namun, tugasnya tak hanya itu.
Sebelum mengenal lebih jauh, mari kita bahas tentang asal usul namanya. Nama masinis ini berasal dari bahasa Belanda machinist, yang berarti juru mesin. Disebut masinis karena pada awalnya juru mesin lah yang menjalankan kereta api.
Masinis bertanggung jawab untuk mempercepat, memperlambat atau menghentikan laju kereta api. Selain itu harus mengikuti atau mematuhi sinyal kereta api, semboyan, dan menjamin keselamatan kereta api yang dijalankannya.
Melansir dari unggahan akun Instagram resmi Direktorat Jenderal Perkeretaapian, @ditjenperkeretaapian, berikut fakta-fakta tentang masinis.
1. Kerja tak sekadar gas dan rem
Seorang masinis harus bisa memprediksi lamanya perjalanan, seberapa kencang kereta harus melaju, titik pengereman, hingga mengawasi sinyal di tiap lintasan.
Terkait pengereman kereta harus sesuai dengan titik yang sudah ditentukan. Apabila terlewat, keselamatan para penumpang bisa dalam bahaya.
2. Sehari pulang pergi
Setiap harinya, masinis harus menempuh 2 kereta api (pulang dan pergi) dengan rata-rata durasi perjalanan 6-10 jam.
Kerja dinas tersebut berlaku selama dua hari, sehingga usai menyelesaikan dinas sehari, masinis akan menginap di mes sebelum melanjutkan sisa kereta api mereka.
Baca Juga: Sosok 2 Masinis Perempuan MRT Jakarta, Cerita Kerja di Balik Kabin Hingga Tantangan Jadi Masinis
3. Pendidikan militer
Usai lulus sekolah menengah atas (SMA), setiap calon masinis wajib mengikuti pendidikan di Balai Pendidikan dan Pelatihan Traksi (BPPT) selama tiga tahun.
Setelah lulus, calon masinis akan diarahkan pada program magang di Perawatan Kereta Api (Depot) sebelum akhirnya mendapatkan sertifikasi masinis.
Pada setiap tahunnya, mereka juga harus mengikuti pendidikan militer. Di mana, mereka akan di karantina selama beberapa minggu-bulan sebelum akhirnya diangkat menjadi karyawan PT KAI.
4. Minimal 2.000 jam
Setelah lulus pendidikan, calon masinis tidak bisa langsung terjun mengoperasikan kereta api. Mereka terlebih dahulu harus magang dan bekerja sebagai asisten masinis.
Calon masinis harus memiliki total jam terbang minimal 2.000 jam sebelum bisa mengajukan diri sebagai masinis utama. Mereka terlebih dahulu, juga wajib mengendarai kereta dalam kota (KRL/KRD) dan kereta antarkota yang tidak hanya di Jawa, tetapi juga di Sumatera.
Semuanya harus diselesaikan dalam waktu tiga tahun.
5. Hari raya tidak libur
Lantaran berprofesi sebagai pelayanan publik, seorang masniis tidak mengenal hari libur Lebaran maupun Natal. Jika Natal dan Lebaran tiba, kerja dinas mereka akan semakin padat.
Baca Juga: Sebanyak 4,39 Juta Orang Naik Kereta Api Selama Musim Lebaran 2022
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.