Saya bersama dengan Wali Kota Solo, Jawa Tengah, Gibran Rakabuming Kamis (12/5/2022) pekan lalu. Saya mewawancarainya, blak-blakan.
Pertemuan pertama untuk wawancara dilakukan Rumah Batik Keris, di kawasan Laweyan, Kota Solo. Saya bertemu dengan Gibrani untuk bicara soal berbagai macam kegiatannya sebagai Wali Kota. Beberapa kali saya wawancara pimpinan daerah yang setara bupati dan wali kota, ada suasana berbeda yang saya dapatkan.
Kali ini Gibran hanya ditemani satu orang Ajudan (ADC) dan pengemudi. Sisanya hanya dua personel Paspampres yang memang melekat di dirinya sebagai putra Presiden. Ada pula tim media termasuk fotografer, total dua orang yang menemani. Selebihnya tidak. Petugas Pengawalan (Patwal), nihil, aparat Pemkot juga nihil, Satpol PP pun tak tampak di sejumlah jalan yang dilalui Gibran.
Mengapa saya bisa bercerita ini, karena ada cerita lucu, saya mengemudikan mobil dinasnya tanpa sopir, dan di sebelah saya adalah Gibran. Kok bisa?
Begini ceritanya.
Biasanya ketika mewawancarai kepala daerah atau pejabat, saya selalu minta untuk satu mobil dengan pejabat tersebut, untuk saya bicara sekaligus wawancara. Dari sini saya bisa melihat dan melihat bagaimana para pejabat tersebut bekerja dari mobilnya.
Ketika saya meminta untuk masuk ke dalam mobilnya, saya kaget. Karena jok belakang mobil dinas Gibran, dicopot satu. Sementara jok baris ketiga juga dilipat. Semuanya untuk menaruh barang-barang. Nah, ini yang menarik. Barang apa saja?
Saya melihat ada beras 5 kg puluhan kemasan, lalu ada mainan anak laki dan mainan anak perempuan. Ada pula buku tulis yang dikemas di dalam kardus siap dibagikan.
Saya bertanya, Mas Wali untuk apa ini semua?
"Untuk dibagikan Mas Aiman. Tapi saya enggak pernah ajak wartawan", kata Gibran.
"Pernah satu waktu pas saya bagi ada wartawan di belakang yang diam - diam ikuti saya!" Kata Gibran.
Gibran ternyata setiap pulang kantor, setiap hari, datang ke daerah - daerah di Solo, yang dianggap perlu untuk dibagikan bantuan.
Rupanya Gibran tidak nyaman, selama setahun terakhir ini membagikan beras, mainan, dan buku tulis diliput oleh media mana pun. Ia memilih menyembunyikan kebiasaannya pulang kantornya ini.
Saya bertanya, "uangnya dari mana, kan setiap hari?"
"Dari uang operasional pribadi Saya. Tapi ya enggak cukup, sisanya tentu saya tombok!" ujar Gibran.
Saya akhirnya meminta Gibran, agar saya bisa ikut sekali ini saja, untuk melihat bagaimana Gibran bertemu dengan warga. Beruntung setelah dibujuk akhirnya ia luluh juga. Saya pun ikut. Suasana lengkapnya, ada di tayangan AIMAN, yang tayang di Kompas TV setiap Senin pukul 20.30 WIB.
Dalam wawancara dengannya. Saya bertanya sejumlah isu. Selain soal kiprahnya sebagai Wali Kota, meninggalkan mobil dinas di tempat yang sedang ada masalah, dimarahi ibu - ibu di Pasar Legi, dicibir, meski ada pula yang memberi apresiasi. Sebagai anak Presiden, tentu tak lepas dari hubungan sang ayah meski posisi dirinya adalah Wali Kota.
Saya bertanya, adakah ketika mentok untuk mencari suatu permasalahan, maka Wali Kota Solo meminta bantuan ke Presiden?
"Tidak pernah mas, untuk urusan pekerjaan (dinas), Presiden itu atasan saya, bukan Ayah saya!" Jawabnya.
"Saya adalah bawahannya di Pemerintahan, jadi tidak boleh sembarangan, ada aturan dan protokol yang harus saya jalani!" ucap Gibran.
Meski saya menggodanya dengan pertanyaan, "Kan bisa tinggal telepon, kan anaknya!"
"Jangan dan tidak boleh!" ujarnya.
Saya pun bertanya tentang wacana penambahan masa jabatan Presiden. Apakah tambah 2 tahun lagi, atau tambah 1 periode lagi?
Ia menjawab tidak setuju. Bahkan jawaban ketidaksetujuan secara pribadi ini juga diungkapkan ketika sampai ada amendemen UUD 1945 yang akan berpotensi akan mengubah aturan soal masa jabatan Presiden. Jadi cukup 2 periode tanpa tambahan masa jabatan? tanya saya!
"Iya!" kata Gibran!
Satu hal yang awalnya saya tidak boleh bertanya lebih jauh. Jawaban yang mengejutkan dari seorang anak Presiden.
Bahwa Sang Ibu, Iriana Jokowi, saat ini sudah mulai mencicil mengemas barang-barang dan sebagian sudah dikirim ke Solo dari Istana Bogor!
Saya Aiman Witjaksono...
Salam!
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.