Hal ini agar pasien bisa segera diberikan pertolongan dan mencegah adanya gejala lanjutan yang lebih fatal.
Hepatitis akut misterius ini juga memunculkan gejala-gejala yang lebih berat.
Adapun gejala berat hepatitis akut ini, seringkali pasien mengalami penyakit kuning yang tandai kulit dan bagian putih mata berubah berwarna kuning.
Selain itu, pasien juga mengalami kejang-kejang, air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna putih pucat, gangguan pembekuan darah, hingga kesadaran menurun.
Apabila menemukan gejala berat pada pasien seperti penurunan kesadaran, artinya penyakit ini sudah sangat berat dan harus segera ditangani dokter.
Baca Juga: 9 Cara Mencegah Hepatitis Akut Pada Anak, Rajin Cuci Tangan hingga Pakai Masker
"Jangan menunggu sampai gejalanya lebih berat, karena kalau berat kita kehilangan momentum untuk bisa menolong lebih cepat. Apalagi kalau sampai sudah terjadi penurunan kesadaran, maka kesempatan untuk menyelematkannya sangat kecil,” kata Prof Hanifah.
Penyakit hepatitis akut misterius ini pertama kali dilaporkan muncul di Inggris Raya pada 5 April 2022.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan ada lebih dari 170 kasus di 12 negara. Di Indonesia, tiga dugaan kasus pasien anak hepatitis akut dinyatakan meninggal dunia.
Hingga kini, belum diketahui virus penyebab penyakit yang banyak menyerang anak-anak usia di bawah 16 tahun ini.
Namun, Kemenkes RI telah bekerja sama dengan WHO, Amerika dan Inggris sebagai upaya mendeteksi penyebab hepatitis akut misterius.
Sumber : Kemenkes
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.