Sebagai negara asal muasal ajaran Islam, malam Idulfitri dirayakan dengan cukup meriah.
Warga akan pawai, menyalakan obor dan melantunkan takbir sepanjang jalan pada malam harinya, lantas keeseokan harinya akan menyemut mengisi masjid-masjid untuk salat idulfitri.
Bedanya dengan Indonesia, tidak ada bedug untuk mengiringi takbir. Meski begitu, suasana tak kalah meriah dengan adanya pawai dan saling memberi selamat, serta makan bersama.
Di Turki ada tradisi lebaran bernama Seker Bayram. Artinya, perayaan manisan.
Dalam tradisi ini, biasa dilakukan mulai beberapa hari jelang Idul Fitri, anak-anak akan dibagi dan para orang tua membagikan manisan untuk dimakan bersama.
Jika di Indonesia ada tradisi sungkeman, maka di Turki memiliki tradisi yang hampir mirip dengan sungkeman.
Masyarakat akan berkunjung dan menyapa orang-orang yang lebih tua dengan mencium tangan kanan mereka dan menempelkan pada dahi. Tradisi ini menunjukkan bentuk penghormatan kepada orang-orang yang lebih tua.
Biasanya pemerintah memberikan libur lebaran selama tiga hari di Turki. Masyarakat akan mengenakan baju baru, memberikan hadiah, dan berziarah ke kerabat yang sudah tiada saat Idul Fitri
Ada tradisi di India bernama Chand Raat. Semacam tradisi berbelanja dan mengenakan pakaian tradisional dan menghiasi tangan dengan henna, khususnya bagi perempuan.
Selain itu, mereka akan menyantap senvai, makanan khas lebaran dari India.
DI mesir, saat lebaran tiba, usai salat Id warga akan saling mengunjungi dan makan bersama. Nama makanan itu Ranja.
Ranja berasal dari ikan asin dan acar. Momen makan bersama ini merupakan upaya untuk mendekatkan silaturahmi antar masyarakat di Mesir dan ramai setelah salat Idul Fitri.
Itulah 5 tradisi lebaran Idul Fitri di berbagai negara. Sebuah hari istimewa yang dirayakan bersama keluarga oleh seluruh umat muslim di seluruh dunia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.