JAKARTA, KOMPAS.TV – Ada sejumlah perilaku pengemudi kendaraan pribadi di jalan tol yang menyebabkan kendala pada penerapan one way sebagai rekayasa lalulintas.
Hal itu disampaikan Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri Brigjen Pol Aan Suhanan, menanggapi perlambatan atau tersendat arus lalu lintas saat penerapan kebijakan one way dilakukan.
Sistem one way diklaim cukup efektif untuk mengurai kemacetan dan kepadatan lalu lintas di jalan tol, namun mengalami beberapa kendala.
Menurut Aan, kesimpulan itu diambil berdasarkan hasil evaluasi dua hari pemberlakukan rekayasa lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek.
Salah satu perilaku yang menjadi penyebab terjadinya kemacetan adalah pengendara kendaraan pribadi berhenti di bahu jalan.
Baca Juga: Kepadatan Pemudik di Pelabuhan Merak Berlanjut hingga Sabtu Dinihari, ASDP Jelaskan Penyebabnya
"Adapun perilaku pemudik diantaranya pertama perilaku berhenti di bahu jalan.”
“Kedua perilaku di rest area di mana lokasi ini kapasitasnya sangat terbatas, kemudian ketiga perilaku disiplin lajur," ucap Aan dalam keterangannya dilansir dari Korlantas Polri, Jumat (29/4/2022).
Aan menambahkan, pihaknya sudah memberikan arahan dan mengimbau agar pemudik yang menggunakan rest area tidak lebih dari 30 menit.
Setelah itu bergantian dengan yang lain. Aan juga menjelaskan, pemudik masih bisa menggunakan rest area berikutanya.
Ia juga mengatakan, pengguna jalan tol bisa juga keluar dari pintu terdekat untuk mencari lokasi peristirahatan di jalan arteri.
"Perilaku disiplin lajur, perlambatan akibat kadang-kadang pengemudi melakukan zig-zag, jika pengemudi mengemudi terus di lajur kiri terus, insyaallah lancar.”
“Jadi kami mengharapkan tertib lah dalam lajur," kata Aan.
Sebelumnya diberitakan KOMPAS.TV, kemacetan yang terjadi di jalur mudik Pantai Utara Jawa (Pantura) kembali lancar setelah pemberlakuan one way Jumat (29/4/2022), sejak pukul 23.00 WIB.
Pemberlakuan one way tersebut mulai dari Km 47 Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) sampai Km 414 Gerbang Tol (GT) Kalikangkung Jalan Tol Batang-Semarang.
Adapun berdasarkan pantauan, pemudik dengan kendaraan roda dua masih mendominasi keramaian lalu lintas di Jalur Pantura, disusul oleh bus-bus besar.
Di jalur Pantura Cirebon, sejumlah pemudik memacu kendaraannya dengan laju cukup kencang, tepatnya di Jl Ir H Juanda, menuju arah timur dengan kota-kota tujuan seperti Brebes, Tegal, Pekalongan, Semarang, dan lain-lain.
Azis, salah seorang pemudik dari Cikarang, Jawa Barat, menuturkan, perjalanan mudik kali ini jauh lebih lancar dibanding 2019 lalu.
Baca Juga: Pemudik Cenderung Pilih Berangkat Usai Berbuka atau Sehabis Sahur
"Tiga tahun saya dari Cikarang ke Cirebon bisa enam atau tujuh jam, untuk kemudian menuju Kebumen. Sekarang, dari Cikarang ke Cirebon cuma empat jam," ujar Azis kepada Tim Merapah Trans-Jawa 2022, Jumat (29/4) kemarin.
Azis yang melakukan perjalananan dengan kendaraan roda dua mengaku saat ini dirinya menjadi hemat.
Sepanjang jalur Cikarang-Cirebon, lanjut Azis, dia hanya mengisi bensin sebanyak 3 kali.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.