Kemudian pertumbuhan kredit juga menunjukkan tren yang baik. Pada Februari naik 6,33 naik dari Januari 5,79.
Selanjutnya Purchasing Manager Index manufaktur di bulan Maret juga membaik di angka 51,3 dari bulan Februari di 51,2.
Baca Juga: Isi Pembicaraan Presiden Ukraina dengan Presiden Jokowi di Telepon
"Indeks penjualan riil, ini juga sudah di atas normal, Maret kemarin di angka 14,5 persen. Indeks Keyakinan Konsumen juga sudah berada di atas normal. Saya kira, angka-angka seperti ini harus kita jaga," ujarnya.
Lebih lanjut Presiden mengingatkan kembali soal peningkatan tingkat komponen dalam negeri (TKDN).
Hal ini yang kedua disampaikan Jokowi agar belanja barang dan jasa, belanja barang modal, belanja barang modal dan jasa harus diarahkan kepada pembelian produk-produk dalam negeri.
Jangan sampai, potensi belanja barang, modal dan jasa yang sangat besar dibelanjakan untuk barang-barang impor, sehingga produksi dalam negeri tidak berkembang meningkat.
Baca Juga: Ketika Mabes Polri Tanggapi Amarah Presiden Jokowi soal Belanja Impor...
Presiden meminta agar semua pembelian diarahkan ke produk-produk dalam negeri. Kata dia, hilangkan atau kurangi sebanyak-banyaknya pembelian produk impor, dan di saat yang bersamaan disiapkan kapasitas produksi nasional.
Kemudian buat juga kebijakan yang berpihak bagi industri substitusi impor yang memproduksi kebutuhan dalam negeri.
"Tahun depan kita akan memulai lagi ketentuan sesuai regulasi defisit di bawah tiga persen PDB. Karena itu perencanaan harus betul-betul rinci, perencanaan harus betul-betul detail, harus betul-betul tepat. Lakukan penajaman belanja sehingga kualitas belanja semakin baik, semakin meningkat. Optimalkan penerimaan perpajakan," ujar Presiden Jokowi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.