JAKARTA, KOMPAS.TV – Anjuran Presiden Joko Widodo atau Jokowi agar masyarakat mudik sebelum puncak arus mudik didengarkan dan ditaati oleh masyarakat.
Pendapat itu disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam Satu Meja The Forum, Kompas TV, Rabu (27/4/2022) malam.
“Artinya, anjuran Bapak Presiden didengar,” ujar Menhub.
Hal itu dapat dilihat dari lonjakan jumlah warga yang melakukan perjalanan dalam beberapa hari terakhir.
“Evaluasi kita di dua tempat memang terjadi kenaikan, yaitu Jakarta ke Semarang, dan di Merak.”
Ia menambahkan, peningkatan volume kendaraan di jalur Jakarta-Semarang sebesar 11 persen pada Selasa (26/4) kemarin, dan 17 persen pada hari ini, Rabu (27/4).
Sehingga, secara kumulatif, lanjut Budi terdapat kenaikan sebanyak lima persen warga yang sudah mudik.
Baca Juga: Pemudik Keluhkan Harga Tiket ke Banyuwangi yang Melonjak hingga 2 Kali Lipat
Rencananya, pada saat puncak arus mudik yang diperkirakan terjadi dalam beberapa hari ke depan, pihaknya akan mulai memberlakukan skema one way dari Jakarta ke Semarang.
Pelaksanaan rekayasa lalulintas tersebut akan dimulai esok hari mulai pukul 10.00 WIB.
“Di Merak juga demikian. Di Merak lebih eksplosif lagi. Artinya, penumpang yang tadinya cuma mau malam, sekarang siang pun berangkat,” tuturnya.
Budi Karya menuturkan, dari skenario yang digunakan, pihaknya memutuskan untuk menambah dermaga selain yang dimiliki ASDP, yakni dengan dermaga milik Pelindo dan swasta.
Sehingga ada penambahan pelabuhan, dan juga ada penambahan kapal. Sehingga di dua tempat ini sejauh ini berjalan baik.
Ia juga menjelaskan, pihaknya telah mulai mengevaluasi empat matra, yakni laut, kereta api, udara, dan darat.
“Memang paling krusial di darat. Dari evaluasi kita, tiga matra yang lainnya relatif jalan aman.”
“Di darat ini memang kita karena didasarkan oleh survei, ada 85 juta pemudik, dan 47 persen akan menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua,” tuturnya.
Menurut dia, Presiden mengarahkan empat rekayasa ini dijalankan, mulai besok, tanggal 28.
Meski demikian, sebelum tanggal 28 pihakya telah memulai uji coba rekayasa lalulintas tersebut. Tujuannya, agar masyarakat terbiasa.
Baca Juga: Mudik Lebaran 2022, Pemerintah Tambah 150 Toilet di Area Rest Area Tol Trans-Sumatera
“Kita lakukan uji coba sejak tanggal 25. Uji coba itu dibutuhkan untuk membiasakan petugas dan membiasakan masyarakat, dan interaksi apa yang terjadi di sana.”
Ia mengakui pelaksanaannya memang itu tidak mudah. Tapi, ia melihat bahwa Polri merencanakannya dengan baik.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.