Senada dengan Afrimadona, Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menilai perubahan tiga nama besar tersebut masih bisa terjadi.
Menurutnya perbuhanan nama tersebut terjadi jika ada tsunami politik. Seperti ada skandal kasus hukum, kemudian nama yang memiliki elektabilitas tinggi tidak mendapat tiket karena terganjal presidential threshold.
"Itu bisa mengubah konstalasi politik," ujarnya.
Baca Juga: Momen Jokowi Gandeng 3 Kandidat Capres Terkuat: Prabowo, Ganjar, Anies!
Yunarto menilai meski berpeluang berubah, namun dari tiga nama tersebut, Prabowo Subianto yang lebih kuat.
Prabowo memiliki kelebihan dibanding dua nama lain, yakni sebagai Ketua Umum Partai dan Gerindra hanya membutuhkan satu partai lagi untuk memenuhi syarat pencalonan presiden dan wakil presiden.
Di sisi lain, sambung Yunarto, dari segi pengenalan peluang Ganjar masih tinggi. Dalam survei Charta Politika pengenalan publik terhadap Prabowo Subianto sudah mencapai 95 persen.
Anies Baswedan sudah di atas 85 persen, sementara Ganjar masih sekitar 70 persen.
Baca Juga: Pengamat Memaknai Ada Pesan Rekonsiliasi Saat Jokowi dan Anies Tinjau Sirkuit Formula E
"Artinya peluang dia (Ganjar) mengenalkan diri masih lebih besar dibanding dua nama lain dan teorinya siapapun yang masih bisa menaikkan pengenalannya punya potensi menaikkan elektabilitas dibanding yang sudah lebih banyak dikenal publik," ujar Yunanto.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.