WONOGIRI, KOMPAS.TV- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani didoakan warga Gendayakan, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, menjadi Presiden Republik Indonesia.
Doa itu disampaikan Kamti, warga Gendayakan yang bersyukur dengan adanya sambungan rumah air bersih di Desa Gendayakan, Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri.
“Terima kasih Ibu Puan saya doakan sehat selalu dan bisa menjadi presiden kami,” kata Kamti dikutip dari Antara, Selasa (26/4/2022).
Doa Kamti bukan tanpa alasan, ia mengaku sangat terbantu dengan adanya air bersih di wilayahnya. Pasalnya selama ini ia kesulitan untuk mendapatkan air bersih dan hanya mendapatkan air dari bak penampungan air hujan.
Baca Juga: Puan Maharani Buka Puasa Bareng dengan 2 Mantan Sekjen PDIP, Diskusi Ringan hingga Serius
Padahal, musim hujan baru ada pada bulan Desember di Desa Gendayakan dan itu tidak berlangsung lama.
“Bagi kami air itu seperti emas, sangat penting dan tidak ada duanya. Paling susah kalau butuh untuk memasak,” kata Kamti.
Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani meresmikan proyek sambungan rumah air bersih di Desa Gendayakan, Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri.
Kini, dengan terpasangnya sambungan rumah (SR) air bersih, 506 rumah warga bisa mendapatkan air bersih. Sebagai informasi, program penanganan krisis air bersih di Desa Gendayakan sudah menjadi skala prioritas sejak 2017.
“Kita butuh air untuk minum, kita butuh air untuk mandi, kita butuh air untuk mencuci, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan kesehatan diri,” kata Puan.
Maka itu, Puan mengaku saat mendapat kabar bahwa Desa Gendayakan puluhan tahun kesulitan mendapat air bersih, ia merasa itu tidak boleh dibiarkan.
"Harus ada solusi seperti pembangunan sarana air bersih,” kata Puan.
Baca Juga: Puan Maharani soal Dugaan Gratifikasi Lili Pintauli Siregar: Kita Tunggu Bagaimana Penjelasannya
Kini, dengan adanya proyek sambungan rumah air bersih, Puan berharap warga Desa Gendayakan tidak perlu lagi jalan jauh-jauh hanya untuk mendapatkan air.
"Tidak perlu lagi hanya mengandalkan air tangki bantuan, tidak perlu lagi khawatir kalau tidak ada hujan turun,” kata Puan.
Sebagai informasi, sebelum ada pembangunan perpipaan, Desa Gendayakan harus membeli air dari mobil-mobil tangki, bahkan saat kekeringan. Mereka kesusahan mendapat air. Krisis air itu bisa dirasakan warga selama 6 hingga 7 bulan.
Kondisi geografis Desa Gendayakan memang berbukit-bukit dan berbatu kapur. Setiap musim kemarau hampir bisa dipastikan Desa Gendayakan menjadi langganan kekeringan dan krisis air bersih.
Desa yang berada di Kecamatan Paranggupito tersebut terletak 68 kilometer dari Kota Wonogiri dan berada pada ketinggian 195 meter di atas permukaan laut. Wilayah Paranggupito masuk dalam gugus karst Pegunungan Sewu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.