Aktivis lantas mengadakan Hari Bumi pertama kali pada tanggal 21 April di akhir tahun 1960-an.
Itulah yang membuat warga internasional merayakan Hari Bumi pada 22 April. Namun ada perdebatan mengenai tanggal tersebut.
Pasalnya, ada pula yang merayakan Hari Bumi pada equinox musim semi, sehingga Hari Bumi akan jatuh pada waktu yang berbeda antara belahan bumi utara dan selatan.
Seperti halnya, United Nation (UN) atau PBB memperingati Hari Bumi Sedunia pada tanggal 20 Maret.
Baca Juga: Jadi Tuan Rumah Presidensi G20, Indonesia Bisa Minta Negara Maju Sediakan Dana Perubahan Iklim
Tanggal tersebut diambil dari sebuah tradisi seorang aktivis perdamaian John McConnell pada tahun 1969.
Di samping perdebatan mengenai tanggal tersebut, Hari Bumi telah diperingati oleh 175 negara dan secara global telah dikoordinasi oleh Earth Day Network.
Peringatan atau perayaan Hari Bumi belum banyak diketahui oleh kalangan umum masyarakat Indonesia.
Di Tanah Air, masyarakat lebih mengenal peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang selalu diperingati setiap tanggal 5 Juni.
Hari Lingkungan Sedunia diperingati berdasarkan Konferensi UN tentang Lingkungan hidup yang berlangsung pada 5 Juni 1972 di Stockholm.
Baca Juga: 5 Arahan Jokowi soal Perubahan Iklim: Peringatan Dini hingga Pemanfaatan AI dan Big Data
Indonesia berpartisipasi dalam konferensi tersebut dan diwakili oleh Prof. Emil Salim yang menjabat sebagai Kepala Bappenas.
Tujuan Hari Bumi atau Hari Lingkungan Hidup pada dasarnya sama yakni untuk merangsang kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hidup yang semakin hari semakin rusak.
Sumber : earthday.com, ugm.ac.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.