Hal itu dilakukan Lafran agar terus secara kritis mencari kebenaran sejati dengan tanpa lelah, di mana saja, kepada saja, dan kapan saja.
Baca Juga: Mengenang Hadratusyaikh Hasyim Asy’ari, Ulama Pendiri NU yang Wafat 7 Ramadan 1336 H
Lafran Pane merasa perlu mendirikan sebuah organisasi untuk mengubah keadaan mahasiswa saat itu yang masih belum memahami dan mengamalkan ajaran Islam.
Organisasi mahasiswa ini harus mempunyai kemampuan untuk mengikuti alam pikiran mahasiswa yang selalu menginginkan inovasi atau pembaharuan dalam segala bidang, termasuk pemahaman dan penghayatan ajaran agam Islam.
Organinasi ini juga turut mempertahankan Negara Republik Indonesia ke dalam dan ke luar, serta ikut memperhatikan dan mengusahakan kemakmuran rakyat.
Lafran beberapa kali mengadakan pertemuan untuk menggagas hal tersebut, namun berakhir dengan kegagalan.
Hingga pada Rabu tanggal 14 Rabiul Awal 1366 H, bertepatan dengan 5 Februari 1947 Lafran Pane mengadakan rapat dadakan di jam kuliah Tafsir.
Pertemuan itu dilalukan di salah satu ruangan kuliah STI di Jalan Setiodiningratan (sekarang Panembahan Senopati).
Lafran Pane yang saat itu masih menjadi mahasiswa langsung mendeklarasikan terbentuknya HMI.
“Hari ini adalah pembentukan organisasi Mahasiswa Islam, karena persiapan yang diperlukan sudah beres. Yang mau menerima HMI sajalah yang diajak untuk mendirikan HMI, dan yang menentang biarlah terus menentang, toh tanpa mereka organisasi ini bisa berdiri dan berjalan." kata Lafran kala itu.
Lafran Pane mendirikan HMI bersama 14 orang mahasiswa STI lainnya, tanpa campur tangan pihak luar.
Baca Juga: Sosok dan Jejak Muhammad Zainuddin Abdul Madjid: Ulama Kharismatik NTB, Pendiri Nahdlatul Wathan
Pada awal pembentukkannya HMI bertujuan di antaranya antara lain:
Sementara tokoh-tokoh pendiri HMI antara lain :
Hingga kini, HMI menjadi salah satu organisasi yang kadernya banyak dikenal dalam roda pemerintahan Indonesia.
Lafran Pane kerap menerbitkan karya tulisnya berisi pandangannya tentang politik hingga masyarakat Islam di Indonesia.
Berikut karya-karya Lafran Pane.
Lafran Pane wafat pada 25 Januari 1991. Ia dimakamkan Karangkajen, Kota Yogyakarta.
Berkat jasa-jasanya, ia dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo berdasarkan Keppres RI No. 115/TK/Tahun 2017 pada 6 November 2017.
Sumber : hmi.or.id, unkris.ac.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.