Lalu, sekitar dua menit berselang, Ade Armando mendadak dihampiri oleh seorang ibu-ibu tak dikenal sembari memaki-maki.
"Makian ibu-ibu inilah yang merangsang massa untuk bertindak beringas. Mereka semua mengepung Ade Armando dan tim," ucap Nong Darol.
Baca Juga: Alasan Mahasiswa Geser Titik Demonstrasi dari Istana Negara ke Gedung DPR
Selanjutnya, Ade Armando disebut mundur ke dinding pagar DPR. Namun, mereka justru didatangi oleh massa hingga didorong-dorong.
Karena perlakuan tersebut, rombongan Ade Armando kemudian kembali bergeser. Kali ini ke sisi kiri depan gedung DPR.
"Mereka hendak meninggalkan lokasi karena sudah tidak kondusif," ujar Nong Darol.
“Beberapa saat kemudian dihampiri beberapa orang tidak dikenal, mereka tiba-tiba langsung menyerang. Sebelumnya mereka mengepung Ade dan tim.”
Baca Juga: Sederet Poster Nyeleneh Mahasiswa di Unjuk Rasa 11 April, Halus Tapi Menohok
Menurut Nong Darol, pengeroyokan terhadap Ade Armando itu kurang lebih berlangsung selama setengah jam.
Polisi membentuk barikade untuk dapat mengevakuasi dosen Ilmu Komunikasi FISIP UI itu ke dalam kompleks parlemen. Enam anggota polisi disebut turut diserang massa dalam proses evakuasi itu.
Hingga kini, Ade Armando masih dirawat di HCU RS Siloam, Jakarta. Ia disebut dalam kondisi sadar namun menderita luka cukup serius akibat pengeroyokan itu.
"Hasil pemeriksaan dokter menunjukan ada pendarahan dalam di bagian kepala. Ade Armando beberapa kali muntah dengan mengeluarkan darah," tutur Nong Darol.
Baca Juga: Kuasa Hukum Bahar bin Smith Sebut PN Bandung Tidak Berwenang Adili Perkara Aquo, Ini Alasannya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.