Baca Juga: Jokowi Izinkan Mudik Lebaran, Kemenhub Prediksi 80 Juta Orang akan Pulang Kampung
Dirjen Novie melanjutkan, masyarakat yang akan melakukan perjalanan agar tidak mengalami kendala pada saat proses check-in di bandara, maka harus mempersiapkan dokumen yang diwajibkan.
Ia menambahkan, selama pemberlakukan SE ini penetapan kapasitas angkut (load factor) pesawat udara dapat dilaksanakan 100 %.
Begitupun penetapan kapasitas terminal bandara ditetapkan 100 % dari jumlah Penumpang Waktu Sibuk (PWS) pada masa normal.
Tentunya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan (prokes).
Baca Juga: Kemenhub Jawab Kegalauan Masyarakat soal Mudik Lebaran 2022 Diperbolehkan atau Tidak
Sementara untuk operasional bandara, dilaksanakan sesuai dengan kondisi operasional masing-masing bandara, serta tetap wajib melayani operasional karena kondisi tertentu seperti angkutan logistik, kepentingan darurat/mendesak dan technical landing.
“Agar penerapan Surat Edaran ini dapat berjalan dengan baik di lapangan, maka para Direktur di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara di Wilayah I-X, bertanggung jawab melakukan pengawasan,” ucap Dirjen.
Dirjen Novie berharap, dengan adanya kelonggaran pada saat mudik masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Saya imbau kepada semua pihak, mari bersama-sama kita ciptakan penerbangan yang selamat, aman, nyaman dan sehat. Tentu dengan selalu menerapkan protokol kesehatan, baik sebelum terbang, pada saat di pesawat, maupun tiba di bandara tujuan,” ujar Novie.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.