JAKARTA, KOMPAS.TV — Pengamat Otomotif M. Wahab optimistis Sirkuit Mandalika di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) bisa menggelar balapan Formula 1 atau F1 usai sukses menghelat MotoGP.
Menurutnya, sirkuit yang sudah menyelenggarakan MotoGP biasanya bisa dipakai untuk menggelar balapan F1.
"Biasanya sirkuit yang sudah menyelenggarakan MotoGP bisa dipakai oleh Formula-1, tetapi belum tentu sirkuit yang bisa menyelenggarakan F1 bisa menyelenggarakan MotoGP," kata M. Wahab dalam program Sapa Indonesia Akhir Pekan KOMPAS TV, Minggu (27/3/2022).
Ia menjelaskan alasan mengapa sirkuit F1 belum tentu bisa digunakan untuk gelaran MotoGP. Menurut Wahab yang juga Koordinator Marshall Mandalika, hal tersebut karena ada persoalan teknis yang berbeda.
"Karena ada masalah teknikal seeking yang bisa dilakukan mobil F1, tapi tidak bisa dilakukan oleh motor MotoGP. Ini hanya masalah teknis saja," ujarnya menjelaskan.
Selain itu juga, pembeda lainnya antara Sirkuit MotoGP dan F1 yaitu terletak pada teknis evakuasi kendaraan. Tidak hanya diperhatikan soal layout track tapi juga fasilitas penunjang.
Baca Juga: ITDC Beberkan Langkah Perbaikan dan Rencana Seusai Gelaran MotoGP di Sirkuit Mandalika
Menurut Wahab, mobil F1 saat dievakuasi harus menggunakan fasilitas khusus berupa crane atau mini crane yang setidaknya ada di 4 atau 6 titik sirkuit.
"Mobil F1 harus menggunakan mini crane dan kalo investasi itu cukup besar itu, kalo ada di 4 atau 6 titik," terangnya.
Sementara itu, Wahab menyebutkan beberapa sirkuit di dunia yang rekam jejaknya biasa digunakan sebagai lokasi dua balapan MotoGP dan F1. Seperti di Barcelona, Austria, Red Bull Ring, Qatar, dan Jepang.
Adapun kini, lanjutnya, Sirkuit Mandalika sedang dalam proses homologasi dan telah menerima inspeksi dari pihak Fédération Internationale de l'Automobile (FIA).
"Sudah ada inspeksi dari FIA, tidak hanya sirkuit mobil juga diinspeksi fasilitas dan segala macam. Apa tujuan inspeksi yaitu untuk mendapatkan homologasi dan kita (Sirkuit Mandalika) sudah mendapatkan homologasi grade A dari FIM," ujarnya.
Terkait grade, Wahab menyebut bahwa dalam balapan roda dua grade sirkuitnya diurutkan dari A-F. Sementara roda empat diurutkan dari 1-6.
Wahab meyakini bahwa sirkuit grade A seperti Mandalika bisa menjadi sirkuit grade 1.
"Nah, rata rata sirkuit grade A akan jadi sirkuit grade 1," ungkapnya.
Proses Homologasi
Lebih lanjut, Wahab menjelaskan soal homologasi itu tergantung sejarahnya. Salah satunya, seperti proses homologasi MotoGP di Mandalika.
Menurutnya, saat proses pembangunan Sirkuit Mandalika, pihaknya telah melakukan konsultasi secara tidak resmi dengan Fédération Internationale de Motorcyclisme (FIM).
Baca Juga: Usai MotoGP Mandalika, Perputaran Uang di Mataram Disebut Capai Rp43 Miliar
Kendati demikian, saat pengajuan homologasi Mandalika untuk MotoGP, lanjutnya, secara resmi telah diajukan oleh Ikatan Motor Indonesia (IMI) kepada FIM.
"Kebetulan pengajuan resmi pasti oleh IMI, namun konsultasi saat dalam pembuatan sirkuit bisa dilakukan secara tidak resmi," ujarnya.
Sementara itu, soal proses homologasi Sirkuit Mandalika dengan FIA, selain telah menerima inspeksi, pihaknya perlu mempersiapkan gambar sirkuit dengan ukuran minimum 1:12.000 lengkap dengan akses pendukungnya.
"Saya kebetulan terlibat dalam homologasi IMI dan Formula-1 kemarin. Jadi inspeksi yang dilakukan sekarang ini pun untuk memberikan catatan-catatan, apasih yang dilihat diawal ini, tentu saja karena FIA tidak mengikuti pembangunan di Mandalika," kata Wahab.
Ia memastikan, nantinya FIA akan meminta gambar sirkuit minimum 1:12.000 lengkap dengan akses pendukung, jalan, lalu paddoks seperti apa, servis root seperti apa, fasilitas lain seperti apa.
"Nanti saat pengajuan homologasi baru dilakukan oleh ITDC kepada IMI. Nanti IMI-lah yang mengajukan kepada FIA secara proses seperti itu," terangnya.
Meski optimistis, Sirkuit Mandalika bisa mendapat homologasi dari FIA, Wahab berharap sirkuit tersebut bisa menjadi center motosport di Indonesia.
"Saya kira Mandalika bisa menjadi center motorsport di Indonesia. Kita tahu balapan nasional bisa terjadi di mana-mana. Nantinya, final run ke Mandalika itu pasti bisa terjadi dan begitu juga dengan roda empat," pungkasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.