Kompas TV nasional sosial

Megawati Mengaku Pernah Diperiksa Kejaksaan, Ditanya Apakah Dirinya Komunis?

Kompas.tv - 27 Maret 2022, 10:46 WIB
megawati-mengaku-pernah-diperiksa-kejaksaan-ditanya-apakah-dirinya-komunis
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri (Sumber: Tangkapan layar Youtube Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Gading Persada

Megawati juga menambahkan, dirinya berani bukan karena sombong, tetapi karena ia memiliki keyakinan.

"Nah, ini mulut berpolitik tahu enggak, kalian apa berani berhadapan seperti itu, saya kenapa berani bukan sombong karena saya punya keyakinan," ujarnya.

Saat di kejaksaan itulah dia menjalani pemeriksaan sejak pagi hingga malam. Sampai akhirnya Mega bertanya apa tujuannya diperiksa begitu lama.

"Ke Kejaksaan (Agung), Gedung Bundar dan dipanggil dari pagi sampai malam. Saya sampai tanya, sebenarnya kalian ini mau mencari dari saya apa to?," lanjutnya.

Selanjutnya, Megawati juga menceritakan bahwa dirinya pernah menjalani penelitian khusus (litsus) di Resimen Induk Daerah Militer (Rindam).

"Ketika mau menjadi anggota DPR, saya dilitsus di Rindam sana. Ditanyakan (ditanyai oleh tentara)," tutur Mega.

"Apa maksud saya menceritakan, kok Bu Mega sombong banget menceritakan sisi kepribadiannya. No, Ini hakikatnya kehidupan yang harus saya teruskan kepada anak-anak muda," lanjutnya.

Menurutnya, anak muda hanya gampang membuat perselisihan daripada persatuan.

Jika para pemuda tidak bisa berdamai satu sama lain, lanjutnya, bagaimana mereka dapat membuat semangat nasionalisme sebagai halauan bangsa.

Baca Juga: Megawati Minta Kader PDIP Peka Persoalan Rakyat

Terlebih, kata dia, saat ini masih banyak generasi muda terpaku pada egosentrisme kelompok masing-masing.

"Itu yang saya minta dari dulu kepada GMNI, yang adanya keributan dan sebagainya. Jadi untuk apa kalian masuk organisasi?, Saya selalu menanyakannya seperti itu," ungkap Mega.

Pertanyaan yang sama, kata Mega, selalu dia sampaikan kepada kader-kader muda PDI-P.

Mega juga mengingatkan, jika ada perselisihan internal, penyelesaiannya agar dikembalikan ke AD dan ART.

"Kalau kalian membuat keributan padahal kita punya AD/ART, kalian harus mengikuti AD/ART itu, bukan dengan personal apa yang ingin kalian lakukan," tegasnya.

"Sekarang saya bertanya ini dengan alumni (PA GMNI), sanggupkah kalian menjalankan seperti itu?, Kalau sanggup silakan maju. Kalau enggak sanggup silahkan mundur, gampang aturannya," tambahnya.




Sumber : Kompas.com




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x