JAKARTA, KOMPAS.TV - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengeluarkan sejumlah rekomendasi anyar terkait pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah untuk anak selama pandemi Covid-19.
Rekomendasi ini menyusul dengan adanya keputusan pemerintah yang mulai melonggarkan sejumlah kebijakan terkat Covid-19.
Diketahui, pada awal pekan ini pemerintah telah mengumumkan mulai dibukanya sejumlah tempat dan pelonggaran syarat perjalanan domestik di Indonesia, yang diikuti meningkatnya mobilitas masyarakat menuju tatanan hidup baru (new normal).
Ketua Umum IDAI Piprim Basarah Yanuarso mengatakan meningkatnya mobilitas masyarakat ini tentu juga akan disertai dengan meningkatnya aktivitas anak-anak di luar rumah.
"Para orang tua harus mengawasi dengan ketat penerapan protokol kesehatan pada anak dan mengajarkan anak-anak mereka untuk mengenali tanda dan gejala awal sakit serta melapor kepada guru apabila diri sendiri atau teman ada tanda gejala sakit," ujar Piprim dalam keterangannya dikutip, Jumat (18/3/2022).
Untuk itu IDAI kemudian memberikan sejumlah rekomendasi dan panduan terkait penyelenggaraan PTM, yakni:
Untuk anak di bawah 6 tahun
IDAI menyebut sekolah tatap muka untuk anak berusia 6 tahun belum dianjurkan sampai dinyatakan tidak ada kasus baru Covid-19 atau tidak ada peningkatan kasus baru.
Sekolah dapat memberikan pembelajaran dengan metode daring dan mengaktifkan keterlibatan orang tua di rumah dalam kegiatan outdoor.
"Sekolah dan orang tua menciptakan kegiatan yang kreatif untuk anak," ujar Piprim.
Baca Juga: PPKM Level 2, Riza Patria Berharap Sekolah di DKI Jakarta Bisa Lakukan PTM 100%
Untuk anak usia 6-11 tahun
Piprim mengatakan pembelajaran tatap muka dapat dilakukan metode hybrid (50 persen luring, 50 persen daring) dalam kondisi tidak adanya peningkatan kasus Covid-19, tidak adanya transmisi lokal omicron di daerah tersebut
Sementara itu, pembelajaran tatap muka dapat dilakukan metode hybrid (50 persen daring, 50 persen luring outdoor) dalam kondisi masih ditemukan kasus Covid-19 namun positivity rate di bawah 8 persen, ditemukan transmisi lokal omicron yang masih dapat dikendalikan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.