Pendi dan Kenthus meninggal di pelintasan KA Desa Karangmulyo Pegandon, Kendal.
Suyanto, saksi mata, mengungkapkan, keduanya berboncengan datang dari arah timur hendak menuju utara.
Saat kejadian, kendaraan lain sudah berhenti karena kereta akan melintas. Tetapi, keduanya tetap nekat untuk melewati pelintasan.
“Penjaga pelintasan juga sudah mengingatkan dan berteriak supaya berhenti,” kata Suyanto saat dikonfirmasi Kompas.com.
Namun, Pendi dan Kenthus mengabaikannya dan tetap melintas. Padahal, saat itu jarak kereta sudah dekat. “Mereka tetap menyeberang,” ujar Sobirin.
Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Bus Harapan Jaya Tertabrak Kereta Api di Tulungagung, 5 Penumpang Meninggal
Seorang bapak bersama anaknya tertabrak kereta api saat menerobos palang pintu pelintasan di Jalan Garuda, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (10/2).
Menurut seorang saksi mata, Agus, pengendara motor berjalan dari Jalan Garuda menuju Jalan Bungur Raya.
"Dia terobos palang pintu pelintasan, terus ada kereta dari Jawa, lalu ketabrak," ujar Agus saat ditemui Kompas.com di lokasi, Kamis (10/2).
Kecelakaan yang terjadi pada pukul 11.20 WIB itu menyebabkan seorang anak yang dibonceng bapaknya tersebut mengalami luka-luka.
"Untung kereta jalannya pelan. Korban cuma anaknya saja, bapaknya sehat, tidak ada luka, cuma kayak trauma melihat anaknya luka," ungkap Agus.
"Kaki sama tangan anaknya patah. Alhamdulillah masih hidup," sambungnya.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi kecelakaan, ditemukan sejumlah bagian bodi sepeda motor yang hancur akibat kecelakaan itu. Selain sejumlah bagian bodi yang rusak dan tercecer di lokasi kejadian, juga terdapat satu helm yang telah hancur.
Seorang penumpang mobil meninggal dunia akibat tertabrak Kereta Api (KA) Bangunkarta terjadi di perlintasan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (23/2).
Kecelakaan tersebut tepatnya terjadi di JPL 495 (perlintasan resmi dijaga swadaya oleh warga) km 413+2/3 petak Stasiun Kemranjen-Sumpiuh sekitar pukul 11.31 WIB.
Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Ayep Hanapi mengatakan, peristiwa tersebut bermula saat Xenia dengan nomor polisi B 1559 ZFY yang berisi empat orang melaju dari arah selatan menuju utara.
"Pada saat KA Bangunkarta akan melintas dari arah timur di JPL 495 ada mobil yang menerobos penjagaan dari warga," kata Ayep, kepada wartawan.
Ayep menyebut, sebelum kejadian pengemudi mobil, Widiyono Pramono (57), warga Desa Sibrama, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas, telah diperingatkan agar tidak melintas.
"Sebelumnya sudah diperingatkan warga sekitar dan pengendara lain, tetapi tidak dihiraukan," kata Ayep.
Masinis bahkan sempat membunyikan semboyan 35. Namun, karena jarak yang sudah dekat akhirnya kecelakaan tersebut tidak terhindarkan.
Akibatnya, satu orang penumpang mobil, Supardi (40) warga Desa Sibrama, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas, tewas dan dan tiga lainnya, termasuk sopir selamat.
Terkini adalah sebanyak lima orang meninggal dunia akibat kecelakaan antara bus pariwisata Harapan Jaya yang membawa karyawan Toko Sri Rejeki dengan kereta api tujuan Surabaya.
Kecelakaan antara bus pariwisata Harapan Jaya dan kereta api tersebut terjadi di perlintasan palang tanpa pintu di Ketanon, Kedungwaru, Tulungagung, Minggu (27/2) pagi tadi sekitar pukul 05.15 WIB.
Kronologi kecelakaan bus Harapan Jaya bermula saat bus melaju dari arah barat. Ada tiga bus yang disewa rombongan karyawan Toko Sri Rejeki dengan jumlah 128 penumpang.
Bus pertama berhasil melintasi rel kereta api Rapih Doho Relasi Blitar-Surabaya.
Namun nahas. Saat bus kedua yang mengangkut 41 penumpang akan melewati rel tanpa palang di Desa Ketanon datang kereta dari selatan sehingga tabrakan tak terelakkan.
Bus Harapan Jaya itu tertabrak di bagian belakang sebelah kanan hingga terlempar dan berputar sejauh 10 meter dari lokasi kejadian.
Menurut keterangan saksi di lokasi kejadian, saat bus mau melintas di perlintasan kereta api, lampu alarm tidak bunyi.
Sumber : Kompas TV/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.