Atas dasar itu, Ray mencermati ide Muhaimin Iskandar menunda pemilu hingga dua tahun bukanlah hal yang serius.
“Saya tidak melihat ide Cak Imin (sapaan Muhaimin Iskandar) menunda pemilu hingga dua tahun sesuatu yang serius. Jelas, basis argumen, tujuan penundaan, dan reaksi publik atas hal itu akan sulit mewujudkan keinginan menunda pemilu,” ucap Ray.
“Belum lagi kerepotan untuk mengatur sistem kenegaraan dengan penundaan tersebut,” tambahnya.
Ray lebih lanjut meyakini alasan yang disampaikan Muhaimin Iskandar menunda pemilu untuk kemajuan dan pemanfaatan pertumbuhan ekonomi yang tidak akan terealisasi.
“Alih-alih kemajuan dan pemanfaatan pertumbuhan ekonomi yang kita dapatkan, tapi kisruh dan ketidakstabilan politik yang akan terjadi,” ujarnya.
Baca Juga: Soal Pemilu Ditunda, PDIP Sebut MPR Punya Hak Ubah UUD hingga Ungkit Pernyataan SBY
“Ujungnya, malah tujuan penundaan tidak tercapai. Sebaliknya, apa yang hendak ditepis itu justru yang dituai,” tambahnya.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah telah menyepakati jadwal pemilu akan digelar 14 Februari 2024.
Namun, Muhaimin Iskandar secara tiba-tiba dalam katerangannya memberikan usulan agar jadwal pemilu 2024 ditunda sekitar 1-2 tahun.
Muhaimin Iskandar mengungkapkan, pernyataan tentang usulan penundaan pemilu bukan dilakukan tanpa dasar.
Usulan tersebut, katanya, berangkat dari hasil pertemuan tertutup dirinya dengan para pelaku UMKM, pebisnis, hingga analis ekonomi.
“Biar tidak terjadi freeze, untuk mengganti stagnasi selama dua tahun masa pandemi itu, ya setahunlah atau nggak dua tahun maksimal,” ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.