Meski demikian, menurut Yusron, kenaikan harga tersebut juga harus dibarengi dengan peningkatan kualitas pelayanan, pengembangan atraksi, dan wisata.
Khusus bagi agen travel, juga dapat menjual tiket maupun penginapan dengan sistem bundling dengan catatan tidak menjual dengan harga mahal.
"Masalah tarif harga sewa transportasi juga akan disiapkan regulasi. Dan ini sekaligus tantangan bagi travel agent atau pelaku usaha wisata kita buat paket dengan kesiapan transportasi dan tiket pesawat," katanya.
Yusron berharap terbitnya Pergub tersebut bisa dipahami pelaku wisata. Mengingat, regulasi terkait harga ini tujuannya tidak lain untuk keberlanjutan kegiatan internasional di NTB.
"Jadi ini sebagai bentuk perhatian, karena bagaimanapun keberlanjutan pariwisata ini harus terus berjalan, mengingat kegiatan ini juga tidak sekali tapi akan terus menerus," katanya.
Sebelumnya, sejumlah pemilik penginapan menolak rencana Pemprov NTB menerbitkan Pergub terkait tarif batas atas dan batas bawah hotel dan penginapan menjelang perhelatan MotoGP.
"Kami tidak setuju dengan wacana Pergub itu, pasti akan mendapatkan penolakan, malah Pergub itu dianggap akan sia-sia," ujar pemilik Hotel Delima di Kota Mataram, Misbach Mulyadi.
Baca Juga: Gelaran MotoGP di Sirkuit Mandalika Bawa Angin Segar bagi Pengusaha Hotel di Karangasem Bali
Bagi Misbach, tingginya tarif penjualan kamar hotel oleh pengelola hotel per malam merupakan hal yang sangat wajar dan itu merupakan hukum pasar yang berlaku.
Sebab, kata dia, kenaikan ini hanya bersifat sementara selama kegiatan internasional berlangsung. Kecuali, meroketnya harga kamar hotel maupun sewa mobil berlangsung lama.
"Lagipula hanya 3 hari saat kegiatan berlangsung," ucapnya.
Selain itu, dengan naiknya harga kamar hotel bakal berdampak pada naiknya pajak yang dikeluarkan pelaku hotel kepada pemerintah daerah.
Ia pun mencontohkan, ketika melonjaknya harga cabai rawit di NTB, kenyataannya tetap ada masyarakat yang membeli karena kebutuhan.
"Sudah ada pasarnya, perlu dicatat yang nonton dan menginap ini mereka yang berduit," kata Misbach.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.