JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menggelar silaturahmi dengan para Purnawirawan TNI AD di Aula GPH Djatikusumo Mabesad pada Rabu (16/2/2022) kemarin.
Adapun para Purnawirawan TNI AD yang hadir di antaranya Jenderal TNI Purn Agum Gumelar, Letjen TNI Purn Sjafrie Sjamsoedin, Jenderal TNI Purn Ryamizard Ryacudu, Jenderal TNI Purn Mulyono, Letjen TNI Purn J. Suryo Prabowo, Letjen TNI Purn Muzani Syukur.
Kemudian Mayjen TNI Purn Bimo Prakoso, Letjen TNI Purn Suyono, Letjen TNI Purn Romulo Robert Simbolon, dan Mayjen TNI Purn Glenny.
Lalu apa yang dibahas dalam forum silaturahmi yang digelar Dudung ini?
Dalam keterangan resmi dari TNI AD, Jumat (12/1/2022), forum penting ini dimaksudkan Dudung untuk menerima masukan-masukan dari para senior pendahulu, sehingga dapat menjalankan tugas sesuai norma.
“Saya juga memohon bimbingan dan arahan kepada para senior agar marwah Angkatan Darat tetap terjaga,” ujar Dudung.
Baca Juga: KSAD Dudung Abdurachman Puji Presiden Jokowi: Sulit untuk Dicari Kelemahannya
Pada kesempatan itu, KSAD juga meminta masukkan sebagai solusi yang tepat dari para purnawirawan guna keberhasilan dalam mengatasi permasalahan di Papua.
Menurut dia, saat ini telah dilakukan berbagai upaya kegiatan untuk menyelesaikan permasalahan di Papua dengan cara pendekatan teritorial antara Prajurit TNI AD dengan masyarakat.
"Sehingga harapannya permasalahan di Papua dapat diselesaikan," ungkap Dudung.
Dia juga menyampaikan soal tantangan menghadapi tahun politik di mana akan banyak kepentingan politik baik dari golongan maupun kelompok yang dapat memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Menurutnya, hal tersebut dapat dihindari dengan tetap berpegang teguh pada Bhineka Tunggal Ika dan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa.
Sementara itu, salah satu tokoh purnawirawan Jenderal TNI Purn Agum Gumelar menuturkan bahwa saat ini ada beberapa ancaman yang dapat mengganggu stabilitas negara.
Baca Juga: Cerita Menhan Prabowo yang Sudah Kenal KSAD Dudung sejak Perwira Balok Satu
Ancama itu di antaranya datang dari luar negeri, konflik perbatasan dengan negara Asean, pergerakan di daerah yang berusaha meninggalkan NKRI yang terlihat saat ini di Papua.
” Ancaman tersebut dapat diatasi dengan peran aktif secara benar dari kegiatan pembinaan teritorial di daerah, termasuk kegiatan intelijen, serta melaksanakan koordinasi yang ketat dengan berbagai pihak, dan terus menjaga soliditas TNI-Polri sehingga dapat menjaga keutuhan NKRI,” ujar Agum Gumelar.
Sementara Letjen TNI Purn Sjafrie Sjamsoedin dalam paparannya, mengingatkan kembali tentang Jati diri TNI sebagai Tentara Pejuang, Tentara Rakyat dan Tentara Nasional.
Tiga hal tersebut, lanjut Sjafrie merupakan hasil pemikiran dari para pendahulu, kemudian penegasan kembali prinsip Pancasila serta pasal 27 dan 30 UUD 1945 tersebut sebagai pegangan TNI yang merupakan esensi Sistem Pertahanan Rakyat Semesta, dan TNI sebagai pengawal UUD 1945.
Diketahui, dalam acara tersebut juga turut hadir Pejabat teras Mabesad, yakni Wakasad dan Para Asisten KSAD.
Baca Juga: KSAD Jenderal Dudung Respons Tudingan yang Sebut Dirinya Tak Berani Lawan KKB Papua
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.