Indonesia, sambung Sri Mulyani, saat ini sudah punya mekanisme untuk membentuk harga karbon, pasar karbon, pajak karbon, dan Indonesia juga membangun energi terbarukan yang cukup banyak.
Hal ini nantinya akan dibawa di dalam forum internasional sehingga dukungan dari internasional, baik dari sisi pendanaan dan juga dari sisi kebijakan bisa berjalan baik.
"Tadi Presiden menekankan bahwa komitmen Indonesia sangat kuat dan Indonesia tidak mau bicara saja, kita mau melakukan. Namun, untuk bisa melakukan tentu financing itu menjadi sangat penting," ujar Sri.
Sri menambahkan terkait pembahasan ketahanan pangan global, Presiden Jokowi telah menyampaikan perhatiannya mengenai tren kenaikan harga pangan dunia yang bisa mengancam pemulihan ekonomi dunia.
Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Biaya Penanganan Covid-19 Telah Habiskan Rp200 Triliun
Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut sangat ingin pemulihan ekonomi dunia tidak terdisrupsi karena kenaikan harga, terutama harga pangan, yang tentu akan sangat membebani masyarakat.
Untuk itu, sambung Sri Mulyani, perlu suatu kesepakatan global mengenai hal itu.
Dalam bidang lingkungan, Bank Dunia juga memberikan dukungan untuk program penanaman kembali mangrove di Indonesia.
Menurut Sri Mulyani, program tersebut bisa menjadi salah satu contoh upaya Indonesia dalam penanganan dampak perubahan iklim.
"Juga dari sisi kemampuan untuk menjaga hutan kita tidak terjadi kebakaran selama tiga tahun ini yang tentu akan sangat berbeda sekali dengan situasi di berbagai negara yang sedang menghadapi kebakaran hutan," ujar Sri.
Baca Juga: Bank Dunia Beri 3 Poin Rekomendasi agar Pemerintah Indonesia Naikkan Harga Cukai Rokok
Di samping itu, dalam pertemuan tersebut juga dibahas mengenai beberapa isu kawasan seperti situasi di Myanmar dan masalah kemanusiaan di Afghanistan.
Presiden Jokowi menaruh perhatian besar terhadap isu kemanusiaan di dua negara tersebut.
"Masalah kemanusiaan dari penduduk di dua negara tersebut tentu menjadi perhatian bagi seluruh dunia," ujar Menkeu.
Adapun pimpinan Bank Dunia yang hadir dalam pertemuan di Istana Merdeka yakni Axel Van Trotsenburg selaku Managing Director of Operations, Manuela V. Ferro selaku Vice President East Asia and Pacific Region, serta Satu Kahkonen selaku Country Director Indonesia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.